Minggu, 24 Januari 2016

Alasan ke-27: Membaca Al-Quran akan melahirkan jiwa yang tenang, damai dan tenteram

Irama Al-Quran sejalan dengan metabolisme tubuh. Ini penting untuk menuju sehat. Definisi sehat menurut WHO adalah “a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity.”
Seorang ahli [i] telah meneliti respon biologis dan kejiwaan manusia ketika mendengar al-quran dengan menggunakan seperangkat peralatan elektronik dan komputer. Responden terdiri atas muslimin yang bisa berbahasa Arab, muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab, dan non muslim yang tidak bisa berbahasa Arab. Hasilnya, 97 persen percobaan menemukan terjadi menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara spontanitas saat mendengar al-quran. Selain itu, 65 persen responden menunjukkan energi listrik yang ada pada ototnya lebih banyak turun pada percobaan saat mendengar bacaan al-quran, sedangkan untuk bacaan selain al-quran hanya 33 persen. Terjadi perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung yang lalu akan mempengaruhi organ tubuh lainnya.

Percobaan dilakukan sebanyak 210 kali, dimana dibacakan kepada responden kalimat al-quran sebanyak 85 kali, dan 85 kali berupa kalimat berbahasa Arab bukan al-quran. Bacaan berbahasa Arab bukan al-quran disejajarkan dengan bacaan al-quran dalam lirik membacanya, melafadzkannya, dan responden tidak mendengar satu ayat al-quran selama 40 kali uji-coba. Metode pengujiannya dengan melakukan selang-seling bacaan, dan responden tidak tahu mana yang al-quran dan mana yang bukan.

Dari sisi ilmu kesehatan, ketegangan-ketegangan syaraf berpengaruh kepada disfungsi organ tubuh karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara syaraf otak dan otot. Dengan mendengar al-quran ketegangan syaraf menurun sehingga badan segar kembali. Stamina tubuh yang tinggi akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya.


[i] Penelitian dilakukan Dr. Ahmad Al-Qadhiy di wilayah Panama, Florida. Hasil riset dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-17 di Universitas Kedokteran Islam di Amerika di kota Sant Louis, Mizore, Agustus 1984. Beberapa hal yang dimonitor adalah suhu badan, melebar atau mengecilnya pori-pori kulit, perubahan-perubahan volume darah yang mengalir di kulit, serta detak jantung. Informasi ini dimuat dalam belasan bog, misalnya http://www.kajianislam.net/.....  dan juga pada http://blog.aldohas.com/....