Selasa, 05 April 2016

Berkerja Keras sungguh Indah dan Menyenangkan



Kerja lah yang membuat manusia ada. Tubuh dan jiwa manusia disusun sebagai makhluk pekerja. Apabila manusia menjalankan fitrahnya ini, maka tercapailah keindahan di dunia. Manusia hanya akan merasakan kebahagiaan sejati apabila ia memenuhi fitrahnya itu. Jika ia tolak, meskipun ia bergelimang harta, ia hanya sampai pada kebahagiaan palsu. Menjadi pekerja keras melayani dunia sebagai abdi yang Maha Kuasa, itulah kunci kebahagiaan makhluk manusia.
Kita sering mendengar guyonan: ”untuk apa kerja susuh-susah cari kaya”. Keliru jika berfikir bahwa berkerja keras hanya untuk sekadar cari harta. Dan keliru pula bila memandang bahwa kaya itu salah. Jangan takut kaya.  Islam jelas tidak sebagaimana kepercayaan lain, dimana ada kelompok yang semestinya menghindari pekerjaan kasar. Sebaliknya, muslim diperintahkan agar seperti lebah, makhluk pekerja dan paling produktif.
Dengan berkerja sungguh-sungguh kita bisa kaya. Rupanya salah satu ciri orang kaya selama ini adalah tidak menganggap uang sebagai suatu yang jelek. Selain itu, mereka paham apa makna kekayaan untuk digunakan apa kekayaannya.  Semua orang kaya mengakui kuncinya adalah kerja keras [1].
Jangan karena rendah diri, lalu mengumbar omong bahwa kekayaan tidak baik, hanya mambawa kekafiran. Kaya dan msikin semua cobaan. Tugas kita hanya menggunakan waktu dan segala daya yang ada semaksimal mungkin. Bahwa akhirnya kita kaya atau miskin, syukuri saja, dan mari manfaatkan kondisi itu sebaik-baiknya. Bukankah ”ustadz kondang sejuta ummat” sering mengingatkan bahwa jadi muslim itu enak semua. Jika kaya ia banyak berinfak dan sedekah, dan jika miskin ia banyak sabar. Dua-duanya bagus! Nabi pernah mendoakan Anas bin Malik. Duhai Allah! Tambahkan uangnya dan anak-anaknya. Dan berilah nikmat yang banyak padanya, dengan segala nikmat yang Engkau berikan padanya. Beberapa tahun kemudian ia menjadi orang paling kaya di antara kaum Anshar [2].
Alasan ke-92: Karena kita diperintahkan serajin lebah
Lebah salah satu makhluk yang mengandung banyak hikmah. Sabda Rasulullah: Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya). Ada empat sifat lebah yang pantas ditiru: lebah hanya hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih, mengeluarkan yang bersih, tidak pernah merusak, dan bekerja keras dalam jamaah serta tunduk pada satu pimpinan. Lebah pekerja keras tiap saat. Tiada hari tanpa bekerja untuk hidupnya. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Al Insyirah: 7).
Lebah adalah tipe pekerja yang mengutamakan kolektivitas. Mereka bekerja dalam sebuah koloni. Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri dan berkerja sendiri. Mereka bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika satu lebah mendapatkan sumber sari madu, ia akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Untuk kita, perintah bekerja dalam kejamaahan ini misalnya disebut dalam surat Ash Shaff ayat 4.
Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir, tetapi mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar dengan sangat rapi [3]. Jika satu lebah saja begitu mengagumkan, apalagi jika ribuan lebah bekerjasama secara teratur. Mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan. Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasinya demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur. 
Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, mereka langsung mulai bekerja. Dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan perkembangan tubuhnya. Pada tiga hari pertama hidupnya mereka membersihkan sarang.  Kebersihan sarang sangatlah penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang apapun bahan berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya, lalu membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat dengan “propolis”. Lebah pekerja membuang kotoran dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir, serta membersihkan sel penyimpan makanan. Mereka juga bertugas mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang. Jika dibutuhkan, sarang didinginkan dengan kipasan angin melalui kepakan sayapnya di pintu masuk sarang.
Saat lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh lebah mulai berfungsi yang memungkinkan mereka untuk merawat larva. Tugas ini dijalankan lebah pekerja yamg berumur 3-10 hari. Mereka memberi makan larva dengan royal jelly dan campuran madu-serbuk sari.
Terakhir, ketika mencapai hari ke 10, kelenjar penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah lebah pekerja membangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin. Pembagian divisi yang berjalan sesuai dengan umur lebah pekerja ini disebut dengan age polytheisme [4].
Alasan ke-93: Karena kita diperintahkan seproduktif lebah
Seorang mukmin diharapkan seperti lebah. Ia lah manusia dengan sifat-sifat unggul, sehingga membuatnya istimewa dibandingkan dengan manusia lain. Di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti ditegaskan Rasulullah SAW: manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.
Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan menjadi yang terbaik. Apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan adalah hal-hal yang membuat orang lain dan lingkungannya menjadi bahagia dan sejahtera.
Lebah menghasilkan madu dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya mengeluarkan kejijikan. Di antara 8 juta jenis serangga yang ada di muka bumi, hanya lebah satu-satunya serangga yang menghasilkan begitu banyak makanan yang bermanfaat bagi manusia, bahkan dari air liurnya. Di antara produknya adalah madu, royal jelly, bee polen, propolis, dan beeswax.
Sengatan lebah membantu menyembuhkan sakit akibat radang sendi [5]. Sengatan lebah akan merangsang tubuh untuk memproduksi hormon cortisol. Ini adalah hormon anti-inflammatory yang dapat menyembuhkan rasa sakit setelah disengat. Sejumlah penderita sclerosis di Amerika mengklaim sengatan lebah dapat membantu mereka mengontrol dan bahkan mengembalikkan kondisi mereka. Sengatan lebah juga mampu menyembuhkan orang yang alergi terhadap sengatan lebah (disebut pengobatan immunotherphy). 
Lebah adalah penghasil madu terbaik yang memiliki keuntungan kesehatan luar biasa. Madu yang dikenal sebagai anti-inflammantory sering digunakan untuk menyembuhkan sakit tenggorokan, menyembuhkan berbagai luka termasuk luka bakar, bisul-bisul kaki dan luka setelah operasi.  Madu mengandung hydrogen peroxide yang dapat membunuh kuman dan mencegah yang lain berkembang. Madu baik untuk mengobati luka penderita diabetes yang tingkat imunitasnya terhadap penyakit lemah. Madu menciptakan perlawanan terhadap bakteri dengan berbagai cara. Ini karena dalam madu terdapat zat asam yang mudah berinteraksi dalam kelembaban rendah, serta karena adanya enzim yang mengeluarkan acid hydrogen yang berfungsi membersihkan luka [6].
Temuan yang agak baru adalah propolis. Propolis adalah getah yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai jenis pucuk tanaman dan dari tanaman yang patah. Getah ini kemudian dicampur dengan enzim yang terdapat dalam kelenjar ludah lebah dan digunakan untuk melindungi sarang dari berbagai bakteri, virus dan jamur. Propolis memiliki komposisi yang sangat komplek. Berdasarkan hasil penelitian terhadap berbagai tipe propolis, didapatkan lebih dari 300 unsur di dalam propolis, di antaranya adalah: flavanoids, chalcones, dehydrochalcones, asam alipatik dan ester lainnya, asam alipatik rantai panjang, minyak volatil rantai pendek, asam aromatik dan ester lainnya, asam benzoik dan turunannya, aldehida, senyawa alkohol, asam sinamat dan turunannya, ketone, phenol, asam amino, vitamin, dan mineral.
Karena lengkapnya unsur dalam propolis, maka ia memiliki lebih dari 60 manfaat positif bagi tubuh manusia. Di antaranya adalah mengaktifkan makrofage, menghambat pertumbuhan sel tumor pada usus besar, efek pembekuan darah, anti mikro organisme yang tahan terhadap asam, anti alergi, anti bakteri, anti biotik, anti jamur, anti depresi, anti pendarahan, anti herves, anti infeksi, disinfektan, anti pembengkakan, anti leukeumia, anti TBC, antioksidan, anti kejang, anti stress, anti septik, anti virus, menurunkan efek buruk akibat alkohol dan rokok, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol darah, menghaluskan kulit, anti glaukoma, menurunkan resiko pecahnya pembuluh darah, menurunkan efek negatif penyinaran kanker, anti radiasi matahari, dan meningkatkan biosintesa protein. Ada yang menyebut, manfaat propolis lebih dari 300 bentuk. Ia terbukti mampu mengobati jenis penyakit yang berasal dari seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari sistem pencernaan, sistem pertahanan, sistem saraf, sistem sekresi, sistem kelenjar, sistem reproduksi, sistem pernapasan, sistem ekresi, dan sistem sirkulasi.
Sarang lebah sangat kuat, tahan terhadap gangguan binatang lain dan juga hama penyakit sehingga lebah dapat memproduksi karyanya untuk dinikmati manusia. Lebah menempatkan dua ekor menjaga di setiap lubang sarangnya yang berbentuk segi enam beraturan (heksagonal) dari gangguan kasar dari luar, juga lapisan propolis sebagai antibiotik alami untuk menjaga sarang itu dari gangguan virus, bakteri atau jamur.
Lebah hanya memakan makanan yang baik-baik yaitu nektar, serbuk sari bunga. Ia tidak pernah merusak bunga, ranting, dan pohon yang dihinggapinya. Sebaliknya, justeru lebah ikut mengawinkan tumbuhan.
Setelah lubang selesai dibangun, lebah pekerja mulai mengumpulkan makanan untuk disimpan di sana. Dalam perjalanan pertamanya, lebah ini menempatkan serbuk sari di bagian belakang sarang. Pada perjalanan berikutnya, lebah meninggalkan madu berbentuk pasta tebal yang dibuatnya dengan rahangnya, di atas serbuk sari yang ditinggalkannya dari perjalanan sebelumnya [7].
Sebuah koloni lebah terdiri dari satu ratu dan lebih dari 80.000 ekor lebah pekerja. Mereka memiliki pembagian peran yang sangat rapi. Lebah ratu, bersifat fertil dan merupakan mesin penghasil telur, yang ditunjang dengan struktur tubuhnya yang lebih besar dari lebah pekerja dan memiliki abdomen perut yang lebih panjang pula. Lebah pejantan, disebut drone, hanya bertugas untuk mengawini ratu, dan ia beumur pendek. Lebah pekerja merupakan kelompok lebah steril alias mandul. Mereka sangat perkasa walaupun tugasnya bertumpuk. Ia mengurusi segala kebutuhan koloninya termasuk mencari makanan.
Lebah pekerja biasanya hidup sampai umur kurang lebih enam minggu. Selama enam minggu ini tidak ada sefikitpun waktu yang tersia-sia dengan pekerjaan yang tidak berguna. Enam minggu umurnya terdiri atas tiga tahapan penting. Setelah berkutat di urusan sarang, di tahapan terakhir ia terbang ke alam bebas mengunjungi bunga-bunga yang cantik untuk mengambil madu-madu mereka. Mereka berkonsentrasi mencari makanan sampai umur mereka berakhir.
Alasan ke-94: Karena bekerja banyak bukanlah siksaan yang harus dihindari, namun menghasilkan kesehatan
Ada anggapan selama ini bahwa orang-orang yang bekerja banyak, sebutlah lebih dari 45 jam per minggu, adalah pekerja kasar. Namun, saat ini kondisinya sudah berubah. Business Week edisi Oktober 2005 menemukan lebih dari 31 persen pekerja pria lulusan perguruan tinggi di AS lazim bekerja 50 jam atau lebih per minggu, dan sebagiannya bahkan sampai 60 jam. Angka ini naik dari 22 persen di tahun 1980. Pada tahun 1984, di Amerika hanya 58 persen wanita karier yang berkerja lebih dari 40 jam seminggu, namun jumlahnya meningkat di tahun 2004 menjadi 62 persen. Oprah Winfrey mengaku biasa bekerja 14-15 jam sehari, atau bisa 100 jam per minggu.
Konon pula di Cina, para manajer senior umumnya bekerja 60 jam pada enam hari seminggu. Meskipun 20 jam terhitung lembur, tapi mereka tidak menuntutnya karena menganggap memang sudah menjadi tugas mereka. Mereka mungkin sudah sampai pada tahap berkerja tanpa merasa “bekerja".
Gerak badan, yakni jogging, terbukti meningkatkan kapasitas otak. Tim peneliti yang terdiri atas para ahli syaraf di Jerman melakukan penelitian terhadap kemampuan mental para pecandu jogging selama beberapa pekan. Disimpulkan bahwa sewaktu kaki menjejak ke tanah, konsentrasi maupun memori visual meningkat. Setelah sesi jogging dua kali 30 menit,  memori para jogger terhadap angka mengalami peningkatan, demikian pula dengan kemampuan mengingat gambar dan hal lainnya yang bersifat visual. Mereka yang rutin berjogging, akurasi respons mereka terhadap tugas-tugas tes visual lebih baik. Kuncinya ada di wilayah hippocampus dari otak yang bertanggungjawab atas sejumlah fungsi memori. Aktivitas fisik diyakini meningkatkan produksi sel-sel hippocampus baru dan sekaligus melindungi yang sudah ada. Itulah mengapa jogging memperkuat ingatan kita.
Penelitian lain oleh US National Institute di Maryland AS, menemukan bahwa beberapa hari mengerakkan kaki dapat menyebabkan pertumbuhan ratusan ribu sel-sel otak baru. Ini merangsang otak dan meningkatkan kemampuan mental, lebih mudah mengingat kenangan masa lalu, dan sekaligus memperlambat penurunan kemampuan mental di usia senja.
Kemampuan otak penting. Jumlah sel syaraf otak manusia pada umumnya sekitar 1 triliun sel. Yang membedakan antara jenius dengan orang biasa adalah banyaknya sel syaraf yang difungsikan. Sel syaraf otak akan banyak berfungsi jika semakin banyak cabang sel yang tumbuh. Manusia pada umumnya baru menggunakan 1-3 persen sel syaraf otak, sementara orang jenius bisa menggunakannya hingga 8 persen. Sebagai ukuran, seseorang baru menggunakan 1 persen otaknya bila mampu mengingat 13 deret angka sekaligus.
Lebih jauh, olahraga juga mampu menghindarkan dari resiko kanker payudara. Secara umum, aktivitas yang menguras kalori seperti olahraga dapat menghindarkan seseorang dari sakit jantung, kanker dan penyakit degeneratif lainnya.
Alasan ke-95: Perintah berkerja keras bukan bermaksud memberatkan
Pada hakekatnya, Islam memudahkan, dan bukan membebani. Dalam satu hadits, nabi menyatakan: Sesungguhnya Allah SWT. tidak mengutusku untuk mempersulit atau memperberat, melainkan sebagai seorang pengajar yang memudahkan [8]. Islam mempunyai karakter sebagai agama yang penuh kemudahan seperti telah ditegaskan langsung oleh Allah SWT: Allah menghendaki kemudahan bagi kamu, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kamu (Al Baqarah: 185).  Selanjutnya juga disebut bahwa: Kami tidak menurunkan Al Quran kepada kamu supaya kamu menjadi susah (Thaahaa: 2).
Prinsip kemudahan tersebut termanifestasi dalam setiap syariatnya. Menurut seorang ulama, hakikat ajaran Islam semuanya mengandung rahmat dan hikmah. Kalau ada yang keluar dari makna rahmat menjadi kekerasan, atau keluar dari makna hikmah menjadi kesia-siaan, berarti itu bukan termasuk ajaran Islam. Itu tergolong kesalahkaprahan.
Ada beberapa prinsip yang secara kuat mencerminkan betapa Islam merupakan agama yang mudah, di antaranya adalah: pertama, menjalankan syariat Islam boleh secara gradual (bertahap), misalnya dengan mendahulukan yang pokok-pokok dulu sebelum amalan-amalan sunah. Kedua, anjuran untuk memanfaatkan rukhshah (keringanan), misalnya bagi yang tidak kuat shalat berdiri dianjurkan untuk shalat sambil duduk. Ketiga, Islam tidak mendukung praktek beragama yang menyulitkan berupa  tindakan penyiksaan diri sendiri, misalnya berjalan kaki naik haji ke Mekkah padahal tersedia berbagai kendaraan. Rasulullah SAW sendiri dalam kesehariaannya, ketika harus menentukan antara dua hal, beliau selalu memilih salah satunya yang lebih mudah, selama tidak termasuk dalam dosa [9].
Sifat-sifat ajaran Islam di antaranya ialah mudah, logis, dan praktikal. Mudah artinya konsep ajaran Islam mudah difahami, tidak mempunyai kerahasiaan kepada umum, dan jauh dari berrumit-rumit. Penekanan ajarannya jelas dan nyata berasaskan akal dan logika. Tujuan ajarannya jelas untuk mencari keamanan dan kesejahteraan hidup dunia dan akhirat.
Logis artinya akal merupakan wasilah kepada sesuatu keputusan ataupun menjadi hakim dalam banyak perkara yang dilakukan. Penggunaan akal menjadi sumber utama daripada aqidah. Melalui akal juga lah terjadinya perkembangan ilmu. Jika Islam tidak menghargai akal, tidak akan muslim dituntut menggali ilmu. Memahami ilmu jelas pakai akal, tak bisa lain.
Sedangkan praktikal artinya ajaran Islam bersifat realitas dan harus dicapai secara praktikal. Beragama berarti mempraktekkan, bukan hanya faham, mengerti dan sebatas memutar-mutar konsep dan teori belaka.
Alasan ke-96: Karena kerja yang ikhlas akan mencapai surga dunia
Dari satu tulisan Krishan Chopra “The Mystery And Magic of Love”, ia menulis: “Heaven and hell are states of mind, different planes of consciousness”. Apa yang kita sebut dengan “surga” dan “neraka” sebenarnya tidak lebih dari konstruksi pikiran. Ini tentu bukan surga yang sebenarnya, tapi penamaan untuk senang dan susah, lebih kurang. Tapi memang, sebagian besar penglihatan kita sebenarnya diproduksi pikiran dan kesadaran [10].
Sebagian orang mengukur kebahagiaannya dengan sukses di dunia semata, sementara akhiratnya terbelengkalai. Ada juga yang mengukur kebahagiaan dengan amal-amal akhirat saja, sedang kehidupan duniawinya diabaikan. Keduanya tidak tepat. Yang ideal adalah sukses di dunia sebagai bagian dari sukses di akhirat. Caranya adalah dengan menjadikan semua aktifitas duniawi kita memiliki nilai-nilai kesuksesan pula menurut ukuran “akhirat”. Berbagai aktivitas dan prestasi yang sepertinya duniawi an-sich, bila dijalankan dengan syariah meliputi niat, tata cara, dan akibatnya;  otomatis akan menjadi prestasi akhirat pula.
Ibadah ghairu mahdhah yang dijalankan dengan tepat dan ikhlas adalah tabungan untuk akhirat. Karena kita menjalankan dengan ikhlas, maka tak ada beban. Semuanya menyenangkan. Itulah surga. Jadi, semenjak di dunia pun kita sudah bisa memperoleh “surga”.
Mencari mata pencarian adalah aktivitas dunia sekaligus akhirat. Menghidupi anak-isteri dengan kerja halal dan diridhoi Allah tentulah sebuah aktivitas akhirat. Abul A’la Maududi [11] memposisikan dunia dengan akhirat sebagai proses beriringan. Tanpa berkeja keras untuk memenuhi kehendak Allah dalam kehidupan kini, kita tidak bisa menuai panen apapun di akhirat nanti.
Surga di dunia bisa didapatkan misalnya pada sebuah keluarga yang mawahdah warahmah. Suami, isteri dan anak-anak mencari dan menemukan ridho-Nya, berjuang melalui jalan-Nya, bernaung di bawahnya-Nya, dan beraktivitas apapun sesuai panduan dan hanya karena Allah.
Mengalami musibah, misalnya sakit, jika bisa disikapi dengan tepat pun dapat menjadi ladang akhirat. Dengan sabar dan ikhlas, hilanglah semua siksaan, kesal, gerutu dan semacamnya. Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah kesulitan dan sakit menimpa seorang muslim, tidak juga kegalauan, kesedihan, duka dan beban, hingga duri yang mengenai kakinya, kecuali menjadi penebus sebagian dari kesalahan-kesalahannya [12].
Contoh lain, prihal menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah adalah satu karya dan prestasi duniawi yang penting. Dengan berilmu orang akan memiliki beragam keahlian, yang dengannya ia menopang tuntutan hidupnya di dunia. Kita pun harus menjadikannya sebagai kesuksesan akhirat dengan cara bersabar menekuni ilmu kita hingga taraf ahli, mengajarkannya, serta memanfaatkannya untuk kebaikan dengan ikhlas. Bukankah ilmu-ilmu yang diajarkan tetap mengalirkan pahala ke kubur kita.
Muslim diperintahkan sebagai orang yang harus berada di garis terdepan untuk memakmurkan bumi (lihat misalnya surat Al Baqarah: 29 dan Al Mulk:  15). Muslim perlu berilmu untuk melindungi hutan, menjaga sumberdaya air,  memaksimalkan kekayaan laut, dan memperbaiki kesehatan masyarakat misalnya. Semua butuh teknologi, dan semua butuh ilmu.
Allah SWT tidak tidur, dan Ia menjamin perkerja keras yang ikhlas akan bahagia. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan  (Al Qori 'ah: 6-7). Ibadah yang dilaksanakan dengan benar dengan tepat, ibadah mahdhah dan ghairu mahhdah tentunya, pasti membuahkan hasil dalam kesuksesan hidup, karena Allah menjamin rezeki dan kemakmuran orang beriman (Al Araf: 96, Hud: 52, dan Al Maidah: 66) [13].

Alasan ke-97: Karena ikhlas akan mewujudkan surga di dunia
Ikhlas maknanya adalah bahwa seseorang beribadah – seluruh aktivitas tentunya – semata-mata untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan mendapatkan ridha-Nya. Bukan untuk meraih syahwat duniawi yang dangkal. Bukan pula untuk popularitas dan puji-puja manusia. Bahwa karena pretasinya ia dipuji, itu baik dan jadikan lah sebagai media dakwah.
Dalam sinetron “Kiamat Sudah Dekat”, diceritakan bagaimana tokoh Fandy dibuat bingung karena Haji Romli menyuruhnya mencari ilmu ikhlas ketika ia mengutarakan niatnya untuk mengawini Sarah yang kalem dan cantik itu. Memahami, dan selanjutnya mencapi ikhlas tidaklah mudah. Sebagian ulama Salaf berkata: tidak pernah diriku berjuang melawan sesuatu melebihi perjuangan menuju ikhlas.
Kunci ikhlas ada di hati. Itulah segumpal daging terpenting dalam tubuh manusia. Hati adalah pangkal segala kebaikan dan keburukan. Dan obat hati yang paling mujarab hanyalah “ikhlas”. Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman [14]. Benar atau salahnya beragama tergantung ikhlas atau tidaknya kita. Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Al An’am: 162). Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya. Imam Syafi’i pun memberi nasihat. Jika engkau berijtihad dengan kesungguhan untuk membuat seluruh manusia suka, itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih. Orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja. Tidak ada riya. Orang yang ikhlas tidak akan mudah menyerah dan kecewa. Dalam tiap gerak, semboyannya adalah Allahu Ghayaatunaa (Allah tujuan kami). Keberhasilan tidak lagi pada ukuran-ukuran kuantitas murahan. Tak ada kata gagal dalam pandangan ini, karena ridho Allah yang jadi ukuran. Proses lebih utama dari hasil.
Tahun 2006 terbit sebuah buku yang sangat menarik: ”Quantum Ikhlas” [15]. Dengan ikhlas pembaca dituntun menuju kunci rahasia pertumbuhan diri terbaik di dunia. Menurut penulisnya, resep ini merupakan hasil studi selama 20 tahun. Dengan kecanggihan teknologi kuantum untuk mengakses zona keikhlasan Anda, akan menemukan potensi luar biasa dari fitrah Anda yang sejati. Dijanjikan kesempurnaan hidup untuk yang mau mengamalkan isi buku ini.
Kebahagiaan hakiki dan sejati bukan sekadar kenyamanan hidup semata. Hanya dengan melakukan internal-shift yaitu pergeseran posisi pandang di dalam, maka hidup Anda otomatis berubah di luar. Ini dicapai dengan bantuan teknologi gelombang otak Digital Prayer Alphamatic. Buku ini menjelaskan mengapa sikap ikhlas sangat diperlukan dalam hidup ini, bagaimana mengenali rasa-nya dan cara-cara mencapainya.
Dalam kondisi ikhlas — yang sekarang telah dibuktikan secara ilmiah — manusia justru akan menjadi sangat kuat, cerdas dan bijaksana. Kita bisa berpikir lebih jernih, mampu menjalani hidup dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan kita dengan siapa pun akan terjalin semakin menyenangkan.
Ini telah menggeser fokus pengembangan diri dari proses yang berbasis pikiran dan kinerja otak menuju proses yang lebih berbasiskan perasaan dan kinerja jantung. Sebuah proses pengembangan diri yang menggabungkan kekuatan sains dan motivasi ketuhanan (spiritual). Suatu proses yang mampu menggabungkan kekuatan IQ-EQ-SQ secara cerdas, imiah dan efektif.  Quantum Ikhlas adalah sebuah metode sukses paripurna yang dengan sejuk memadukan kekuatan budaya timur dan barat. Kekuatan ilmu pengetahuan terkini seperti neuroscience, quantum physics, evolutionary biology, chaos theory, brain science dan science of the mind; dikawinkan dengan tuntunan bijak falsafah hidup dan keagamaan. Ini yang membuat proses pencapaian kesuksesan menjadi lebih sederhana sekaligus menenteramkan.
Dalam proses ini, pertama berlangsung upgrade hardware agar gelombang otak kita selalu baik sehingga apa yang kita inginkan dapat tercapai. Kedua  dilanjutkan dengan upgrade sofware yaitu saat pikiran dan perasaan selalu berpikiran positif dan selalu fokus dengan hal-hal yang baik.
Alasan ke-98: Karena Anda bisa menjadi sufi sekaligus manajer yang sukses dalam waktu bersamaan
Saat ini ada trend dimana berkerja keras menjadi kenikmatan. Bukan lagi siksaan. Hal ini dijumpai pada kalangan eksekutif di perusahaan-perusahaan nasional dan dunia.
Dua orang peneliti, Gay Hendricks dan Kate Ludeman [16], menemukan lebih banyak orang-orang suci, mistikus, atau sufi di perusahaan-perusahaan besar atau organisasi-organisasi modern; bukan di wihara, kuil, gereja, atau mesjid. Hampir semua pengusaha dan eksekutif perusahaan-perusahaan sukses di AS yang diteliti oleh kedua penulis buku ini memiliki sifat-sifat yang biasanya dimiliki oleh para mistikus. Mereka sangat menjaga etika dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual. Mereka menghadirkan hati dan jiwa mereka dalam bekerja. Hendricks dan Ludeman menyebut mereka “Mistikus Korporat”. Merekalah pemimpin, eksekutif, dan pengusaha kaliber dunia yang tidak hanya sukses secara bisnis, melainkan juga meraih semuanya itu tanpa mengorbankan keseimbangan dan keselarasan hidup. Mereka orang-orang yang sejahtera, secara finansial dan spiritual.
Mereka disebut sebagai "sufi kota". Mereka mengenakan seuntai dasi dan bertakhta di perusahaan-perusahaan besar, tidak lagi di rumah-rumah ibadah [17]. Berbeda dengan sufi ortodoks dan konvensional, sufi kota relatif terbuka, terpelajar, berpikiran rasional, kritis, dan inklusif di tengah perbedaan. Maklum, sufi kota ini diisi kalangan profesional, eksekutif sukses, pemimpin, dan pengusaha. Hendricks dan Ludeman dalam The Corporate Mystics, yang telah menyelenggarakan pelatihan kepada eksekutif papan atas selama lebih dari 25 tahun, membuat sebuah kesimpulan menarik: successful corporate leaders of the twenty first century will be spiritual leaders. Pemimpin perusahaan yang sukses di abad ke-21 akan menjadi pemimpin spiritual yang sukses.
Trend sufisme dan kebangkitan spiritual di kota dan perusahaan besar telah agak lama menarik perhatian. Di tingkat dunia, sebanyak 67 ribu pegawai Pacific Bell of California telah mengikuti pelatihan spiritual. Demikian pula dengan perusahaan kelas dunia seperti Procter & Gamble, TRW, Ford Motor Company, AT&T, IBM, dan General Motors. American Express, Bank Indonesia, Pertamina, dan BNI di Jakarta pun mengadakan Training Spiritualitas. Pelatihan Spiritual dan Pelatihan Kepemimpinan Pribadi Muslim. Pada spektrum lain, sufisme kota juga menggejala dengan begitu maraknya komunitas spiritual (spiritual community), dari Brahma Kumaris, Beshara, New Age, Metafisika Study Club, Anand Ashram, dan lain-lain. Juga tersaji pula hidangan spiritual yang siap santap, dari meditasi, reiki, chakra, yoga, kundalini, shambhala, hingga menu-menu tasawuf positif. “Mabuk spiritualitas” juga banyak menggejala di kalangan bintang Hollywood, demikian pula dengan semarak spiritual di jagat maya yang mudah kita temukan dalam bentuk grup-grup dan situs-situs internet.


Alasan ke-99: Berkerja sajalah, biarlah Allah yang tetapkan hasilnya.
Bukan maksud saya untuk mengatakan berkerja sajalah sesukanya. Satu pekerjaan memiliki hasil yang beragam, multi output. Berkerja jangan hanya menargetkan satu output, dan terlalu yakin bahwa output yang akan anda dapat adalah sebagaimana output yang anda inginkan sejak awal. Banyak fakta, dalam bekerja Allah SWT “menunjukkan” sesuatu yang semula anda tidak akan sangka akan temukan. Ketidaksengajaan ini menghasilkan sesuatu yang lebih.
Kekeliruan tidak selalu menimbulkan dampak negatif. Menurut jaya Suprana [i], kita sudah terbiasa menganggap kekeliruan selalu berdampak negatif, merugikan, bahkan mencelakakan; namun sebenarnya, kekeliruan tidak selalu negatif, sebab ada juga kekeliruan yang berdampak positif, konstruktif, menguntungkan, bahkan bermanfaat bagi umat manusia. Kekeliruan positif disebut sebagai serendipiti, sebuah istilah yang dipetik dari sebuah mitologi Persia kuno yang berkisah tentang tiga pangeran Kerajaan Serendip (kini: Sri Lanka) yang berperilaku serba keliru, namun malah berhasil membangun negara dan bangsanya menjadi makmur-sejahtera. Maka, sesuai nama sang kerajaan tiga pangeran serba keliru itu, perilaku keliru yang berdampak positif dan konstruktif, disebut Serendipiti.
Suasana serendipiti banyak mewarnai kisah penemuan berbagai jenis makanan dan minuman. Minuman teh ditemukan akibat air yang direbus dalam panci lupa ditutup, hingga rontokan daun teh masuk ke dalamnya.  Roti dalam bentuk menggembung seperti sekarang ini, termasuk roti tawar, adalah ”kecelakaan”. Semula bentuk roti datar-datar saja seperti martabak, sampai pada suatu hari seorang budak di Mesir yang bertugas membuat roti, seperti biasa membuat adonan tepung dan air lalu meletakkannya ke dalam oven. Karena lupa menyalakan api oven, adonan menggembung hampir dua kali lipat, dan akibat udara panas di dalam oven, adonan meragi. Karena si budak bingung, cepat-cepat memasang api panggangan dengan harapan ukuran roti susut kembali. Ternyata adonan roti makin menggembung dan telanjur matang dengan warna kulit kecoklatan mulus mengkilat. Namun ternyata sang majikan dan segenap keluarga nikmat melahapnya.
Alexander Fleming melakukan penelitian bakteri staphylococcus di laboratorium Rumah Sakit St. Mary, London. Akibat teledor, sekelompok kultur bakteri tercecer dan terlupakan. Beberapa saat kemudian, Fleming menemukan kembali budaya bakteri tercecer itu, namun celaka, ternyata sudah menjamur. Jengkel atas kekeliruannya, Fleming ingin membuang budaya yang dianggap sudah mubazir itu. Namun warna kehijauan kultur kadaluwarsa itu menarik perhatian Fleming dan iseng-iseng meneliti lebih jauh. Ternyata hasil penelitian Fleming melahirkan salah satu obat terpenting dalam sejarah peradaban dan kebudayaan umat manusia yaitu penicillin. Kekeliruan seupa juga di alamai Pierre yang menemukan uranium.
Intinya adalah, bahwa Allah SWT tidak tidur saat anda bekerja. Ia akan tentukan hasil apa yang anda akan peroleh, bahkan ia tentukan pula hasil-hasil besar yang justeru anda tidak pernah duga. So, bekerja sajalah kawan, serahkan hasilnya kepada Allah.
”Sajak Seorang Tua untuk Istrinya” (Rendra)
Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh. Hidup adalah untuk mengolah hidup, bekerja membalik tanah, memasuki rahasia langit dan samodra, serta mencipta dan mengukir dunia.
Kita menyandang tugas, kerna tugas adalah tugas. Bukannya demi sorga atau neraka. Tetapi demi kehormatan seorang manusia.
Kerna sesungguhnyalah kita bukan debu, meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu.
Kita adalah kepribadian, dan harga kita adalah kehormatan kita. Tolehlah lagi ke belakang, ke masa silam yang tak seorang pun kuasa menghapusnya....
Jika kerja dijalankan secara seksama, maka jangan kaget dengan hasilnya. Satu buku berhasil mengumpulkan daftar orang-orang sukses yang sangat mencengangkan karena secara teori semestinya itu tak mungkin[ii],  misalnya ada bankir yang buta laporan keuangan, musisi sukses yang belajar gitar dari kuli bangunan, pelawak yang tak lucu, perancang busana yang tak bisa membuat pola, pebasket profesional bertubuh pendek, dan pianis berjari dua.
Kisah ”si Bodoh” Forrest Gump saya kira relevan dalam konteks ini. Forrest Gump adalah sebuah film drama tahun 1994 berdasarkan novel tahun 1986 oleh Winston Groom. Film ini sukses secara komersial dan menjadi film terlaris di Amerika pada tahunnya. Dari 13 nominasi Academy Awards, ia memenangkan enam di antaranya. Dalam film ini diceritakan tentang seorang pria dengan IQ 75 dan epik perjalanan hidupnya. Ia bertemu dengan tokoh-tokoh bersejarah, mempengaruhi budaya pop, dan bahkan turut di dalam peristiwa-peristiwa bersejarah penting.
Forrest Gump kecil harus memakai penopang kaki agar mampu berdiri tegak. Ia sering diejek dan diganggu kawan-kawannya karena kecerdasannya yang di bawah rata-rata. Untuk menghindar ia selalu berlari dan berlari. Ini yang menjadikannya sukses.  Berkat itu ia memiliki kemampuan lari yang hebat. Di perang Vietnam ia berjasa menyelamatkan teman-teman peletonnya dengan kemampuan lari cepatnya. Saat penyembuhan dari tembakan peluru yang bersarang di bokongnya ia menemukan kemampuan terpendamnya dalam pingpong sehingga menjadi atlet tenis meja yang berhasil. Karena diputus cintanya, ia lalu berlari mengelilingi Amerika Serikat selama lebih dari tiga setengah tahun, dari ujung ke ujung, dan lalu diliput media dan terkenal.
Ia selalu menjalankan kerjanya dengan tekun tanpa berfikir akan memperoleh apa. Dengan temannya Bubba misalnya ia sukses menjadi nelayan penangkap udang, meskipun sebelumnya tidak tahu apa-apa. Salah satu kutipan kata-katanya yang menarik adalah: Mama always said life was like a box chocolates. You never know you’re gonna get”. Forrest Gump sukses pada apapun yang dia geluti dengan modal keluguan dan kesederhanaannya memandang hidup. Ia hanya tahu menjalankan hidupnya tanpa banyak berfikir.


[i] Jaya Suprana. ”Serendipiti: Kekeliruan Positif”. Majalah Intisari, Maret 2001.
[ii] Genia Sembada. 2009. The Power of Nekat: Senjata Ampuh untuk Orang Biasa Mearih Sukses. Pustaka Bina Swadaya, Jakarta. Cetakan 1 Juni 2009.

Alasan ke-100: Karena otot yang aktif lebih menyehatkan
Sekitar 40 persen berat dari tubuh kita adalah otot. Ia ada untuk digerakkan. Semakin digerakkan ia semakin sehat.
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang disadari maupun yang tidak. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka [20]. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya relaksasi, sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun diluruskan.
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek, maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang ke satu arah tertentu. Untuk kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk satu gerakan bolak balik diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. Otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi, otot kedua berelaksasi; sehingga menyebabkan tulang tertarik atau terangkat, atau sebaliknya. Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Sebaliknya, untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Contohnya adalah gerak tangan menengadah dan menelungkup. Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pro nator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Otot yang aktif menyehatkan, termasuk kesehatan fikiran dan jiwa. Demikialah konsep “Active Living”. Saat ini activve living sedang menjadi trend, bahkan ada lembaga riset khusus untuk mengembangkan ini misalnya lembaga Robert Wood Johnson Foundation Active Living: Building the Evidence to Prevent Childhood Obesity and support Active Communities. Kita dengan mudah menemukan buku, majalah, dan puluhan situs internet yang menjadikan ini sebagai topiknya.
Active living adalah upaya untuk senantiasa aktif secara fisik setiap hari [21]. Untuk menjalankan active lifestyle, walau banyak cara, namun kunci utamanya adalah ‘bergerak’. Gunakan setiap kesempatan untuk menggerakkan dan meregangkan tubuh, meraih, mengangkat, memikul, mendorong, menjinjing dan seterusnya. Beberapa tips yang dianjurkan misalnya adalah memarkir mobil jauh dari pintu gedung,  berjalan tegak, berpartisipasi dalam kegiatan fisik aktif berkelompok, membersihkan rumah, jangan gunakan remote control untuk TV,  berdiri saat menelepon, memilih naik tangga dibanding lift, dan mengurangi menonton televisi.
Seseorang yang aktif akan dapat mencapai tingkat kesehatan yang baik karena terpeliharanya kesehatan tulang, otot dan persendian serta tercapainya kapasitas daya tahan jantung dan paru yang baik. Kerja otot rangka membutuhkan sejumlah energi dari hasil metabolisme makanan. Aktivitas fisik berkontribusi terhadap keseimbangan energi harian, sehingga dapat berperan dalam pengendalian berat.
Bahwa bergerak fisik yang cukup sangat penting untuk kesehatan sudah ribuan tahun kita tahu. Hippocrates, bapak dunia kedokteran menyebut: If we could give every individual the right amount of nourishment and exercise, not too little and not too much, we would have found the safest way to health. Menurut American College of Sports Medicine, aktivitas fisik per minggu yang direkomendasikan untuk orang dewasa agar sehat dan bugar meliputi 3-5 hari latihan aerobik, 2-3 sesi latihan kekuatan, dan 2-3 sesi latihan kelenturan. Organisasi WHO mencanangkan gerakan Move for Health pada tahun 2002, yang berisi rekomendasi utama setidaknya 30 menit aktivitas fisik sedang dilakukan secara reguler selama 5 hari seminggu. Ini bagus untuk menurunkan risiko beberapa penyakit menular tertentu.
Gerak fisik anak yang optimal pada selang umur 2-5 tahun pun sangat penting untuk kemampuannya di masa depan. Berbagai bentuk permainan pada umur ini akan melatih motor sensoriknya. Banyak gerak melatih koordinasi antara visual, sensorik dan motoriknya dengan baik. Dengan banyak bergerak, koordinasi antara sistem syaraf akan sempurna. Ini meningkatkan kemampuan menulis dan membaca anak nantinya. Dan, ini pun menjauhkannya dari obesitas. Dengan bermain pula, kemampuan emosi anak akan terasah. Anak belajar mengungkapkan rasa senang, bahagia, sedih, dan marah.
Jadi, jangan terlalu mengekang anak yang “lasak”. Memang merepotkan yang mengasuhnya, tapi manfaatnya begitu positif.

Alasan ke-101: Karena mimpi tidak terwujud dengan sendirinya
“Jangan berhenti bermimpi, karena orang seperti kita hanya bisa hidup dengan memperjuangkan mimpi”. Demikian fatwa Arai, teman Ical dalam novel ”Laskar Pelangi”. Itulah, kenapa sebuah batu yang besar dan tebal dapat dilobangi oleh tetesan air. Kenapa? Karena ia melakukannya, bukan memikirkannya saja.
Kemana dan bagaimana rupa mimpi kita mestinya? Sutan Takdir Alisyahbana (STA) melontarkan idenya yang berani soal arah kemajuan budaya bagi Indonesia. STA pada tahun 1935 dengan tegas menyebutkan: Barat, ke Baratlah, Indonesia harus melihat dan belajar jika ingin maju [22]. STA melontarkan idenya itu pada usia 27 tahun.
Puisi STA ”Menuju Ke Laut” mentamsilkan ini. "Kami telah meninggalkan engkau, Tasik yang tenang, tiada beriak, diteduhi gunung yang rimbun dari angin dan topan...''. Ini simbol dari sikap yang tegas untuk meninggalkan kultur Indonesia yang menurutnya antiintelektual dan antimaterialisme [23]. Untuk Islam, Ia ingin umat Islam maju dan keluar dari keterbelakangan. Nilai-nilai Barat berupa individualis, materialisme, dan egoisme penting karena ia adalah ”api”. Api perlu untuk memasak nasi. Kita memakan nasinya, bukan apinya; demikian alasannya.
Sebaliknya bagi Ki Hajar Dewantara dan Sanusi Pane, Timur adalah arah kemajuan budaya yang harus dipertahankan Indonesia mendatang. Demikian pula dengan Muhammad Yamin yang mengajak kita kembali ke belakang saat kita pernah mengalami kejayaan pada masa lampau. Ini lah yang lalu melahirkan polemik kebudayaan dulu.
Sekarang bagaimana? Tampaknya kita belum punya “Indonesian Dream” yang jelas yang bisa kita pedomani secara kolektif.
******


[1] Masassya, Elvyn G. 200. Belajar dari Orang Kaya. Kompas 22 Maret 2009.
[2] Sirsaeba, Anif. 2005. Berani Kaya, Berani Taqwa: 15 cara menambah pundi-pundi kekayaan berdasar Al Quran dan Sunnah. Penerbit Republika, Jakarta. Hal 234.
[3] Harun Yahya. Kisah Mengagumkan Kehidupan Lebah Madu. http://www.harunyahya.com/....
[4] Nurchasanah. 2008.  “Pengaturan Kasta Pada Lebah”. http://nurcha.wordpress.com/.......
[7] Keterampilan Lebah Pekerja. 29 Agustus 2005. http://www.oaseislam.com/......
[8] Hadits riwayat HR. Muslim dari Aisyah RA.
[9] Hadits riwayat HR. Bukhâri dan Muslim.
[10] Surga di Dunia Senin. 6 Januari 2003. Selamat Datang Di Surga Oleh: Gede Prama. Irsal Murad. Dewan Eksekutif Sanggar Kinanah. Menggali Cinta Dengan Puasa. 7 Maret 2007. http://kesalehansosial.blogspot.com
[11] Abul A’la Maududi. 1985. Menjadi Muslim Sejati. Mitra Pustaka. Bagian Pengantar oleh Khurram Murad. Hal 19.
[12] Hadits dari HR. Bukhori dan Muslim, dari Abu Said dan Abu Hurairah.
[13] Abul A’la Maududi. 1985. Menjadi Muslim Sejati. Mitra Pustaka. Bagian Pengantar oleh Khurram Murad. Hal 26 dan 34.
[14] Mochamad Bugi. 2008. “Tiga Ciri Orang Ikhlas”. http://www.dakwatuna.com/....
[15] Erbe Sentanu. 2006. Quantum Ikhlas: Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati. Penerbit Katahati Institute, PT Elexmedia Komputindo. www.quantumikhlas.com
[17] Ahmad Najib Burhani. Sufisme Kota, Berpikir Jernih Menemukan Spiritualitas Positif Jakarta: Serambi, September 2001.
[18] Jaya Suprana. ”Serendipiti: Kekeliruan Positif”. Majalah Intisari, Maret 2001.
[19] Genia Sembada. 2009. The Power of Nekat: Senjata Ampuh untuk Orang Biasa Mearih Sukses. Pustaka Bina Swadaya, Jakarta. Cetakan 1 Juni 2009.
[22] Andaikan Masih Hidup. Sutan Takdir Alisjahbana.  http://www.tokohindonesia.com/.....
[23] Azyumardi Azra dan Asvi Warman Adam pada diskusi ”Menyongsong Satu Abad Sutan Takdir Alisjahbana” di Jakarta, 21 Februari 2006.