Minggu, 24 Januari 2016

Alasan ke-25: Seluruh gerakan shalat diciptakan Allah agar kita memperoleh kesehatan

Mari kita lihat satu persatu gerakan shalat dan bukti-bukti positifnya bagi kesehatan.  Shalat dimulai dengan takbiratul ihram yang terbukti melancarkan aliran darah, getah bening (limfa) dan memperkuat otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah yang kaya oksigen menjadi lancar. Gerakan ini membuka rongga dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga. Kemudian, dengan mendekapkan kedua tangan di depan perut atau dada bagian bawah akan menghindarkan dari gangguan persendian khususnya pada tubuh bagian atas.

Penelitian membuktikan bahwa rukuk dan sujud sangat bagus untuk kesehatan hati dan urat nadi. Rukuk dan sujud akan menguatkan otot dan persendian karena dipakai bergerak, menguatkan tulang punggung dan mencegah agar tidak kering dan bengkok, menguatkan sendi-sendi kaki, mencegah penumpukan lemak dan menguatkan urat perut dan memperbaiki kinerja pencernaan.  Sakit punggung merupakan hal yang serius, dimana di Prancis ada 18-20 persen masyarakatnya menderita nyeri tulang dan nyeri punggung. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

Dalam buku ”Mukjizat Gerakan Shalat”, Madyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh, membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung). Rukuk dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.

Posisi rukuk menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Ketika posisi jantung sejajar dengan otak, aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi merelaksasi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk pun menjadi latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud. Rukuk dapat menguatkan otot perut dan bermanfaat bagi pencernaan.
Sujud yang agak lama dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Agar optimal dampaknya, sujud mesti dilakukan dengan agak lama. Nabi mengajarkan agar rukuklah dengan tenang (thuma'ninah), lalu bangunlah hingga berdiri tegak, lalu sujudlah dengan tenang, dan kemudian bangunlah hingga duduk dengan tenang.
Sujud juga dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalkan. Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Sujud juga menghindarkan gangguan wasir.

Sujud akan menyehatkan otak. Saat kepala lebih rendah dari pantat, pembuluh darah di otak menerima banyak pasokan darah, karena posisi jantung yang lebih tinggi memompa darah lebih optimal. Pasokan oksigen yang dibawa darah memacu kerja sel-sel otak.

Satu penelitian membuktikan bahwa sujud memperkuat tulang dan otot paha, tumit, dan kaki; sehingga terhindar dari nyeri persendian, tulang dan reumatik. Peredaran darah juga menjadi lancar terutama peredaran darah dari arah atas ke bawah. Dr. Faris Aazuri ahli penyakit urat syaraf dan persendian di Amerika menyatakan bahwa rukuk dan sujud akan menguatkan punggung dan mampu melenturkan urat-urat di sekitar punggung.

Menurut Dr. Mushthafa Al-Haffar sujud juga berpengaruh bagi rahim kaum ibu. Gerakan sujud menekan udara dalam perut menuju mulut. Sujud dapat sebagai latihan untuk memperkuat otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Gerakan sujud juga memudahkan persalinan.  Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut lebih besar dan kuat, secara alami ia lebih elastis. Sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
I’tidal yang divariasikan dengan rukuk merupakan latihan pencernaan yang baik, dimana organ-organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian, sehingga pencernaan menjadi lebih lancar. Saat berdiri setelah rukuk, darah dari kepala turun kembali ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.

Selanjutnya, duduk antara dua sujud akan menyeimbangkan sistem elektrik dan syaraf keseimbangan tubuh, menjaga kelenturan syaraf paha bagian dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Saat iftirosy, yaitu dengan bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus ischiadius, menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, ini akan mencegah impotensi.

Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita. Saat duduk, terjadi konstraksi otot otot daerah perineum. Tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah tersebut. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Terakhir, gerakan salam yaitu dengan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal, maka terjadi relaksasi otot sekitar leher dan kepala yang menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah, jadi tak ubahnya sebagai relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah penting, gerakan ini menghindarkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

*****