Inti dari seisi dunia
ini pada hakekatnya adalah kerja. Dunia berjalan karena semua makhluk, hidup
dan mati, berfungsi sebagaimana fitrahnya. Fitrah tersebut ialah kerja. Ada
gerak fisik dalam arti sesungguhnya dalam kerja. Untuk kita ras manusia, kita memberi
satu label kualitas pada kerja kita, yaitu ”kerja keras”. Ini bukan pilihan,
namun keniscayaan. Individu dan masyarakat yang survive perlu kerja keras, tidak ”sekedar kerja” saja.
Apa itu kerja keras bisa
dikenali dari karakternya. Bekerja keras adalah bekerja secara fisik dan
pemikiran, serta mengorbankan materi dan non materi sampai batas tak bisa lagi
dikorbankan. Pekerja keras memiliki niat yang kuat, bekerja secara cerdas,
penuh konsentrasi, dan menepis kesenangan pribadi. Dari sisi fisik, bekerja
keras adalah bekerja sampai batas
kemampuan fisik, dari sisi waktu sampai dengan batas ketersediaan waktu, dan
dari sisi metode menggunakan prinsip seefisien mungkin. Orang yang bekerja
keras hatinya penuh gelora semangat,
gemar dan rindu pada hasil kerja yang bermanfaat luas. Mereka senang
bersosial dan berjamaah, mengoptimalkan kenalan, jaringan, teman, keluarga, dan
seterusnya. Hasil yang diperoleh bukan untuk kesenangan, tapi untuk lebih
produktif.
Secara sederhana, siapa
itu ”pekerja keras” dapat dilihat dari bunyi iklan lowongan kerja ini: ”mengundang anda, para kandidat yang
memiliki ketangguhan mental, semangat juang, berdedikasi tinggi, serta
mengutamakan kualitas, efisiensi dan efektvitas dalam bekerja”. Dalam iklan lain tertulis: ”who are willing to grow within our company and explore the world at
the same time”. Atau, mencari ”profesional
yang ahli dan berpengalaman di bidangnya, memiliki integritas yang kuat serta
mempunyai motivasi yang tinggi dalam berprestasi”.
Bekerja keras adalah bekerja
tidak mengenal waktu. Hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi mengingatkan: “Seandainya kiamat tiba dan pada tangan
seseorang ada sebatang anak kurma, maka hendaklah dia segera menanamkannya”.
Pada bab ini dipaparkan berbagai makna tentang kerja
keras. Makna-makna
ini disusun dari berbagai sumber, dan tidak terbatas pada definisi menurut
agama saja.
******