Menurut Max
Weber, jika orang bekerja didasarkan panggilan jiwanya, maka ia akan unggul
melampaui yang lain. Agak analog dengan ini, mari saya buktikan dengan satu
bentuk kerja tubuh yang paling sederhana: senyum. Senyum yang pura-pura
sekalipun, tetap dipandang sebagai ungkapan hati bagi yang disenyumi. Senyum
ternyata hanya mengandalkan 17 otot wajah, namun dampaknya luar biasa. Sejumlah
keuntungan dari senyum adalah penampilan
menjadi lebih manis, lebih menawan, lebih menyejukkan, dan terhindar dari penyakit
ketegangan. Jantungnya akan berdetak normal dan peredaran darah mengalir baik.
Bandingkan dengan cemberut yang membutuhkan tarikan 32 otot, mengerutkan dahi
butuh 40 otot, dan marah perlu
menggerakkan 63 otot di wajah. Inilah sebab mengapa orang suka cemberut
terlihat cepat tua.
Senyuman
dapat meluluhkan emosi orang yang sedang marah. Senyum adalah bahasa dunia,
adalah perhiasan batin yang akan melengkapi yang tidak sempurna, adalah jalan
pintas untuk menyatakan anda menyukai seseorang, adalah sedekah, dan adalah
jembatan persahabatan. Apabila kita senyum orang akan senyum balik kepada kita.
Kata Willian Shakespere: "Apa yang
anda kehendaki, akan lebih cepat diperolehi dengan senyum daripada memotong
dengan pedang". Pujangga lain menyebut: "Senyuman itu kelopak, tertawa itu bunga yang sempurna
kembangnya."
Ketika seseorang tersenyum, betapapun sedang tidak bahagianya orang
tersebut, otak mereka akan mengeluarkan sejumlah zat kimia yang tak hanya
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi sekaligus juga memberi daya angkat
bagi kondisi psikologisnya. Dari satu riset ditemukan, biar pun hanya diinstruksikan
menampilkan wajah yang tersenyum, seseorang akan memperoleh manfaat psikologis
yang sama dengan orang yang sungguh-sungguh tersenyum. Sebaliknya dalam darah
orang marah hormon adrenalinnya meningkat. Akibatnya, denyut jantung bertambah
cepat, tekanan darah pun meninggi. Jika ini sering terjadi, hipertensi,
serangan jantung, dan penyakit lain akan mudah datang. Jadi, marah-marah akan
menurunkan kualitas organ-organ tubuh.
Demikian pula hakekatnya ibadah. Dengan memaksa
badan kita bangun pagi, ambil wudhu dan melangkahkan kaki shalat subuh ke
mesjid, maka sekitar 75 triliun sel dalam tubuh kita diajar taat kepada
khaliknya. Ini akan menjadikan hati - yang nir fisik - ikutan menjadi taat. Allah
tahu pasti karakter kita tersebut. Taat tak cukup hanya ucap di bibir.*****