Mari
kita lihat satu persatu gerakan shalat dan bukti-bukti positifnya bagi
kesehatan. Shalat dimulai dengan takbiratul
ihram yang terbukti melancarkan aliran darah, getah bening (limfa) dan
memperkuat otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang
sehingga aliran darah yang kaya oksigen menjadi lancar. Gerakan ini membuka
rongga dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di
lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata
dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga. Kemudian, dengan
mendekapkan kedua tangan di depan perut atau dada bagian bawah akan
menghindarkan dari gangguan persendian khususnya pada tubuh bagian atas.
Penelitian
membuktikan bahwa rukuk dan sujud sangat bagus untuk kesehatan hati dan urat
nadi. Rukuk dan sujud akan menguatkan otot dan persendian karena dipakai
bergerak, menguatkan tulang punggung dan mencegah agar tidak kering dan
bengkok, menguatkan sendi-sendi kaki, mencegah penumpukan lemak dan menguatkan
urat perut dan memperbaiki kinerja pencernaan.
Sakit punggung merupakan hal yang serius, dimana di Prancis ada 18-20
persen masyarakatnya menderita nyeri tulang dan nyeri punggung. Khusus bagi
wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.
Dalam
buku ”Mukjizat Gerakan Shalat”, Madyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa
gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat
dan sistem pemanas tubuh, membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan
listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak
mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh
(arteri jantung). Rukuk dengan meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut,
dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang
(sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat
memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung,
pinggang, paha dan betis belakang. Tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori
dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.
Posisi
rukuk menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae)
sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Ketika posisi jantung sejajar dengan
otak, aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di
lutut berfungsi merelaksasi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk
pun menjadi latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat. Kelenturan syaraf
memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata
mengharap ke tempat sujud. Rukuk dapat menguatkan otot perut dan bermanfaat
bagi pencernaan.
Sujud
yang agak lama dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Agar optimal dampaknya,
sujud mesti dilakukan dengan agak lama. Nabi mengajarkan agar rukuklah dengan
tenang (thuma'ninah), lalu bangunlah hingga berdiri tegak, lalu sujudlah dengan
tenang, dan kemudian bangunlah hingga duduk dengan tenang.
Sujud
juga dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk
pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif
untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena
jantung koroner dapat diminimalkan. Aliran getah bening dipompa ke bagian leher
dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa
mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Sujud juga menghindarkan gangguan wasir.
Sujud
akan menyehatkan otak. Saat kepala lebih rendah dari pantat, pembuluh darah di
otak menerima banyak pasokan darah, karena posisi jantung yang lebih tinggi
memompa darah lebih optimal. Pasokan oksigen yang dibawa darah memacu kerja
sel-sel otak.
Satu
penelitian membuktikan bahwa sujud memperkuat tulang dan otot paha, tumit, dan
kaki; sehingga terhindar dari nyeri persendian, tulang dan reumatik. Peredaran
darah juga menjadi lancar terutama peredaran darah dari arah atas ke bawah. Dr.
Faris Aazuri ahli penyakit urat syaraf dan persendian di Amerika menyatakan
bahwa rukuk dan sujud akan menguatkan punggung dan mampu melenturkan urat-urat
di sekitar punggung.
Menurut
Dr. Mushthafa Al-Haffar sujud juga berpengaruh bagi rahim kaum ibu. Gerakan
sujud menekan udara dalam perut menuju mulut. Sujud dapat sebagai latihan untuk
memperkuat otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada
lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada,
bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih
indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Gerakan
sujud juga memudahkan persalinan. Saat
pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus
abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini
melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini
menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik
dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut lebih besar dan kuat,
secara alami ia lebih elastis. Sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan
serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
I’tidal
yang divariasikan dengan rukuk merupakan latihan pencernaan yang baik, dimana
organ-organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara
bergantian, sehingga pencernaan menjadi lebih lancar. Saat berdiri setelah
rukuk, darah dari kepala turun kembali ke bawah, sehingga bagian pangkal otak
yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga
syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
Selanjutnya,
duduk antara dua sujud akan menyeimbangkan sistem elektrik dan syaraf
keseimbangan tubuh, menjaga kelenturan syaraf paha bagian dalam, cekungan
lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Saat iftirosy, yaitu dengan
bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus ischiadius,
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak
mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran
kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas
deferens. Jika dilakukan dengan benar, ini akan mencegah impotensi.
Variasi
posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai
turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah
yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita. Saat duduk,
terjadi konstraksi otot otot daerah perineum. Tumit kaki kiri akan memijit dan
menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ
reproduksi di daerah tersebut. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung
karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas
kotoran, dan saluran kemih.
Terakhir,
gerakan salam yaitu dengan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal,
maka terjadi relaksasi otot sekitar leher dan kepala yang menyempurnakan aliran
darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan
kulit wajah, jadi tak ubahnya sebagai relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah
penting, gerakan ini menghindarkan wanita dari serangan migrain dan sakit
kepala lainnya.
*****