Rabu, 05 Januari 2011

Alasan ke-92: Karena kita diperintahkan serajin lebah

Lebah salah satu makhluk yang mengandung banyak hikmah. Sabda Rasulullah: Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya). Ada empat sifat lebah yang pantas ditiru: lebah hanya hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih, mengeluarkan yang bersih, tidak pernah merusak, dan bekerja keras dalam jamaah serta tunduk pada satu pimpinan. Lebah pekerja keras tiap saat. Tiada hari tanpa bekerja untuk hidupnya. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Al Insyirah: 7).

Lebah adalah tipe pekerja yang mengutamakan kolektivitas. Mereka bekerja dalam sebuah koloni. Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri dan berkerja sendiri. Mereka bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika satu lebah mendapatkan sumber sari madu, ia akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Untuk kita, perintah bekerja dalam kejamaahan ini misalnya disebut dalam surat Ash Shaff ayat 4.

Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir, tetapi mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar dengan sangat rapi . Jika satu lebah saja begitu mengagumkan, apalagi jika ribuan lebah bekerjasama secara teratur. Mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan. Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasinya demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur.

Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, mereka langsung mulai bekerja. Dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan perkembangan tubuhnya. Pada tiga hari pertama hidupnya mereka membersihkan sarang. Kebersihan sarang sangatlah penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang apapun bahan berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya, lalu membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat dengan “propolis”. Lebah pekerja membuang kotoran dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir, serta membersihkan sel penyimpan makanan. Mereka juga bertugas mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang. Jika dibutuhkan, sarang didinginkan dengan kipasan angin melalui kepakan sayapnya di pintu masuk sarang.

Saat lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh lebah mulai berfungsi yang memungkinkan mereka untuk merawat larva. Tugas ini dijalankan lebah pekerja yamg berumur 3-10 hari. Mereka memberi makan larva dengan royal jelly dan campuran madu-serbuk sari.
Terakhir, ketika mencapai hari ke 10, kelenjar penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah lebah pekerja membangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin. Pembagian divisi yang berjalan sesuai dengan umur lebah pekerja ini disebut dengan age polytheisme . ******