Kerja lah yang membuat manusia
ada. Tubuh dan jiwa manusia disusun sebagai makhluk pekerja. Apabila manusia
menjalankan fitrahnya ini, maka tercapailah keindahan di dunia. Manusia hanya
akan merasakan kebahagiaan sejati apabila ia memenuhi fitrahnya itu. Jika ia
tolak, meskipun ia bergelimang harta, ia hanya sampai pada kebahagiaan palsu.
Menjadi pekerja keras melayani dunia sebagai abdi yang Maha Kuasa, itulah kunci
kebahagiaan makhluk manusia.
Kita sering mendengar guyonan:
”untuk apa kerja susuh-susah cari kaya”. Keliru jika berfikir bahwa berkerja
keras hanya untuk sekadar cari harta. Dan keliru pula bila memandang bahwa kaya
itu salah. Jangan takut kaya. Islam
jelas tidak sebagaimana kepercayaan lain, dimana ada kelompok yang semestinya
menghindari pekerjaan kasar. Sebaliknya,
muslim diperintahkan agar seperti lebah, makhluk pekerja dan paling produktif.
Dengan
berkerja sungguh-sungguh kita bisa kaya. Rupanya salah
satu ciri orang kaya selama ini adalah tidak menganggap uang sebagai suatu yang
jelek. Selain itu, mereka paham apa makna kekayaan untuk digunakan
apa kekayaannya. Semua orang kaya
mengakui kuncinya adalah kerja keras [1].
Jangan
karena rendah diri, lalu mengumbar omong bahwa kekayaan tidak baik, hanya
mambawa kekafiran. Kaya dan msikin semua cobaan. Tugas kita hanya menggunakan waktu dan segala daya yang ada semaksimal
mungkin. Bahwa akhirnya kita kaya atau miskin, syukuri saja, dan
mari manfaatkan kondisi itu sebaik-baiknya. Bukankah ”ustadz kondang sejuta
ummat” sering mengingatkan bahwa jadi muslim itu enak semua. Jika kaya ia
banyak berinfak dan sedekah, dan jika miskin ia banyak sabar. Dua-duanya bagus!
Nabi pernah mendoakan Anas bin Malik. Duhai
Allah! Tambahkan uangnya dan anak-anaknya. Dan berilah nikmat yang banyak
padanya, dengan segala nikmat yang Engkau berikan padanya. Beberapa tahun
kemudian ia menjadi orang paling kaya di antara kaum Anshar [2].
Alasan ke-92: Karena kita diperintahkan serajin lebah
Lebah salah satu makhluk yang mengandung banyak
hikmah. Sabda Rasulullah: Perumpamaan
orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu
yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan
(yang dihinggapinya). Ada empat sifat lebah yang pantas
ditiru: lebah hanya hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang
bersih, mengeluarkan yang bersih, tidak pernah merusak, dan bekerja keras dalam jamaah serta tunduk pada satu pimpinan. Lebah
pekerja keras tiap saat. Tiada hari tanpa bekerja untuk hidupnya. Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
(Al Insyirah: 7).
Lebah adalah tipe pekerja yang mengutamakan
kolektivitas. Mereka bekerja dalam sebuah koloni. Lebah selalu hidup
dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri dan berkerja sendiri. Mereka
bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika
satu lebah mendapatkan sumber sari madu, ia akan memanggil teman-temannya untuk
menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan
feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi
isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Untuk
kita, perintah bekerja dalam kejamaahan ini misalnya disebut dalam surat Ash Shaff
ayat 4.
Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu
berpikir, tetapi mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar dengan sangat
rapi [3]. Jika
satu lebah saja begitu mengagumkan, apalagi jika ribuan lebah bekerjasama secara
teratur. Mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh
dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan. Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup
dalam sebuah sarang. Walaupun populasinya demikian padat, lebah mampu melakukan
pekerjaannya secara terencana dan teratur.
Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah
pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja mengerjakan seluruh tugas dalam
sarang. Sejak saat dilahirkan, mereka langsung mulai bekerja. Dan selama hidup,
mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan perkembangan
tubuhnya. Pada tiga hari pertama hidupnya mereka membersihkan sarang. Kebersihan sarang sangatlah penting bagi
kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang apapun bahan
berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu
mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya, lalu membungkusnya
dengan cara menyerupai pembalseman mayat dengan “propolis”. Lebah pekerja membuang
kotoran dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir,
serta membersihkan sel penyimpan makanan. Mereka juga bertugas mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang. Jika
dibutuhkan, sarang didinginkan dengan kipasan angin melalui kepakan sayapnya di
pintu masuk sarang.
Saat lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh lebah
mulai berfungsi yang memungkinkan mereka untuk merawat larva. Tugas ini dijalankan
lebah pekerja yamg berumur 3-10 hari. Mereka memberi makan larva dengan royal jelly dan campuran madu-serbuk
sari.
Terakhir, ketika mencapai hari ke 10, kelenjar penghasil
lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu
menghasilkan lilin. Pada saat itulah lebah pekerja membangun sel-sel penyimpan
madu dengan menggunakan lilin. Pembagian divisi yang berjalan sesuai dengan
umur lebah pekerja ini disebut dengan age
polytheisme [4].
Alasan ke-93: Karena kita diperintahkan seproduktif lebah
Seorang mukmin diharapkan
seperti lebah. Ia lah manusia dengan sifat-sifat unggul, sehingga membuatnya
istimewa dibandingkan dengan manusia lain. Di mana pun dia berada, kemana pun
dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan
selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang
yang seperti ditegaskan Rasulullah SAW: manusia
paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.
Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan
sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan
menjadi yang terbaik. Apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan
adalah hal-hal yang membuat orang lain dan lingkungannya menjadi bahagia dan
sejahtera.
Lebah menghasilkan madu dari organ tubuh yang pada
binatang lain hanya mengeluarkan kejijikan. Di antara 8 juta jenis serangga
yang ada di muka bumi, hanya lebah satu-satunya serangga yang menghasilkan
begitu banyak makanan yang bermanfaat bagi manusia, bahkan dari air liurnya. Di
antara produknya adalah madu, royal jelly,
bee polen, propolis,
dan beeswax.
Sengatan lebah membantu menyembuhkan sakit akibat radang
sendi [5]. Sengatan
lebah akan merangsang tubuh untuk memproduksi hormon cortisol. Ini adalah hormon anti-inflammatory
yang dapat menyembuhkan rasa sakit setelah disengat. Sejumlah penderita sclerosis di Amerika mengklaim sengatan
lebah dapat membantu mereka mengontrol dan bahkan mengembalikkan kondisi
mereka. Sengatan lebah juga mampu menyembuhkan orang yang alergi terhadap
sengatan lebah (disebut pengobatan immunotherphy).
Lebah adalah penghasil madu terbaik yang memiliki
keuntungan kesehatan luar biasa. Madu yang dikenal sebagai anti-inflammantory sering digunakan untuk menyembuhkan sakit
tenggorokan, menyembuhkan berbagai luka termasuk luka bakar, bisul-bisul kaki dan
luka setelah operasi. Madu mengandung hydrogen peroxide yang dapat membunuh
kuman dan mencegah yang lain berkembang. Madu baik untuk mengobati luka
penderita diabetes yang tingkat imunitasnya terhadap penyakit lemah. Madu
menciptakan perlawanan terhadap bakteri dengan berbagai cara. Ini karena dalam madu
terdapat zat asam yang mudah berinteraksi dalam kelembaban rendah, serta karena
adanya enzim yang mengeluarkan acid
hydrogen yang berfungsi membersihkan luka [6].
Temuan yang agak baru adalah propolis. Propolis adalah
getah yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai jenis pucuk tanaman dan dari
tanaman yang patah. Getah ini kemudian dicampur dengan enzim yang terdapat
dalam kelenjar ludah lebah dan digunakan untuk melindungi sarang dari berbagai
bakteri, virus dan jamur. Propolis memiliki komposisi yang sangat komplek.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap berbagai tipe propolis, didapatkan lebih
dari 300 unsur di dalam propolis, di antaranya adalah: flavanoids, chalcones, dehydrochalcones, asam alipatik dan ester
lainnya, asam alipatik rantai panjang, minyak volatil rantai pendek, asam
aromatik dan ester lainnya, asam benzoik dan turunannya, aldehida, senyawa
alkohol, asam sinamat dan turunannya, ketone,
phenol, asam amino, vitamin, dan mineral.
Karena lengkapnya unsur dalam propolis, maka ia memiliki
lebih dari 60 manfaat positif bagi tubuh manusia. Di antaranya adalah
mengaktifkan makrofage, menghambat pertumbuhan sel tumor pada usus besar, efek
pembekuan darah, anti mikro organisme yang tahan terhadap asam, anti alergi,
anti bakteri, anti biotik, anti jamur, anti depresi, anti pendarahan, anti
herves, anti infeksi, disinfektan, anti pembengkakan, anti leukeumia, anti TBC,
antioksidan, anti kejang, anti stress, anti septik, anti virus, menurunkan efek
buruk akibat alkohol dan rokok, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol
darah, menghaluskan kulit, anti glaukoma, menurunkan resiko pecahnya pembuluh
darah, menurunkan efek negatif penyinaran kanker, anti radiasi matahari, dan meningkatkan
biosintesa protein. Ada yang menyebut, manfaat propolis lebih dari 300 bentuk.
Ia terbukti mampu mengobati jenis penyakit yang berasal dari seluruh sistem
tubuh manusia, mulai dari sistem pencernaan, sistem pertahanan, sistem saraf,
sistem sekresi, sistem kelenjar, sistem reproduksi, sistem pernapasan, sistem ekresi,
dan sistem sirkulasi.
Sarang lebah
sangat kuat, tahan terhadap gangguan binatang lain dan juga hama penyakit
sehingga lebah dapat memproduksi karyanya untuk dinikmati manusia. Lebah
menempatkan dua ekor menjaga di setiap lubang sarangnya yang berbentuk segi
enam beraturan (heksagonal) dari gangguan kasar dari luar, juga lapisan
propolis sebagai antibiotik alami untuk menjaga sarang itu dari gangguan virus,
bakteri atau jamur.
Lebah
hanya memakan makanan yang baik-baik yaitu nektar, serbuk sari bunga. Ia tidak
pernah merusak bunga, ranting, dan pohon yang dihinggapinya. Sebaliknya,
justeru lebah ikut mengawinkan tumbuhan.
Setelah
lubang selesai dibangun, lebah pekerja mulai mengumpulkan makanan untuk
disimpan di sana. Dalam perjalanan pertamanya,
lebah ini menempatkan serbuk sari di bagian belakang sarang. Pada perjalanan
berikutnya, lebah meninggalkan madu berbentuk pasta tebal yang dibuatnya dengan
rahangnya, di atas serbuk sari yang ditinggalkannya dari perjalanan sebelumnya [7].
Sebuah
koloni lebah terdiri dari satu ratu dan lebih dari 80.000 ekor lebah pekerja. Mereka
memiliki pembagian peran yang sangat rapi. Lebah ratu, bersifat fertil dan
merupakan mesin penghasil telur, yang ditunjang dengan struktur tubuhnya yang
lebih besar dari lebah pekerja dan memiliki abdomen perut yang lebih panjang
pula. Lebah pejantan, disebut drone, hanya
bertugas untuk mengawini ratu, dan ia beumur pendek. Lebah pekerja merupakan
kelompok lebah steril alias mandul. Mereka sangat perkasa walaupun tugasnya
bertumpuk. Ia mengurusi segala kebutuhan koloninya termasuk mencari makanan.
Lebah
pekerja biasanya hidup sampai umur kurang lebih enam minggu. Selama enam minggu
ini tidak ada sefikitpun waktu yang tersia-sia dengan pekerjaan yang tidak
berguna. Enam minggu umurnya terdiri atas tiga tahapan penting. Setelah
berkutat di urusan sarang, di tahapan terakhir ia terbang ke alam bebas mengunjungi
bunga-bunga yang cantik untuk mengambil madu-madu mereka. Mereka berkonsentrasi
mencari makanan sampai umur mereka berakhir.
Alasan ke-94: Karena bekerja banyak bukanlah siksaan yang harus
dihindari, namun menghasilkan kesehatan
Ada anggapan selama ini bahwa orang-orang yang bekerja banyak, sebutlah lebih
dari 45 jam per minggu, adalah pekerja kasar. Namun,
saat ini kondisinya sudah berubah. Business Week edisi Oktober 2005 menemukan
lebih dari 31 persen pekerja pria lulusan perguruan tinggi di AS lazim bekerja
50 jam atau lebih per minggu, dan sebagiannya bahkan sampai 60 jam. Angka ini
naik dari 22 persen di tahun 1980. Pada tahun 1984, di Amerika hanya 58 persen
wanita karier yang berkerja lebih dari 40 jam seminggu, namun jumlahnya
meningkat di tahun 2004 menjadi 62 persen. Oprah Winfrey mengaku biasa bekerja
14-15 jam sehari, atau bisa 100 jam per minggu.
Konon
pula di Cina, para manajer senior umumnya bekerja 60 jam pada enam hari
seminggu. Meskipun
20 jam terhitung lembur, tapi mereka tidak menuntutnya karena menganggap memang
sudah menjadi tugas mereka. Mereka mungkin sudah sampai pada tahap berkerja
tanpa merasa “bekerja".
Gerak
badan, yakni jogging, terbukti meningkatkan kapasitas otak. Tim peneliti yang
terdiri atas para ahli syaraf di Jerman melakukan penelitian terhadap kemampuan
mental para pecandu jogging selama beberapa pekan. Disimpulkan bahwa sewaktu
kaki menjejak ke tanah, konsentrasi maupun memori visual meningkat. Setelah
sesi jogging dua kali 30 menit, memori
para jogger terhadap angka mengalami peningkatan, demikian pula dengan kemampuan
mengingat gambar dan hal lainnya yang bersifat visual. Mereka yang rutin
berjogging, akurasi respons mereka terhadap tugas-tugas tes visual lebih baik.
Kuncinya ada di wilayah hippocampus
dari otak yang bertanggungjawab atas sejumlah fungsi memori. Aktivitas fisik
diyakini meningkatkan produksi sel-sel hippocampus
baru dan sekaligus melindungi yang sudah ada. Itulah mengapa jogging memperkuat
ingatan kita.
Penelitian lain
oleh US National Institute di Maryland AS, menemukan bahwa beberapa hari
mengerakkan kaki dapat menyebabkan pertumbuhan ratusan ribu sel-sel otak baru. Ini merangsang otak dan meningkatkan kemampuan mental,
lebih mudah mengingat kenangan masa lalu, dan sekaligus memperlambat penurunan
kemampuan mental di usia senja.
Kemampuan
otak penting. Jumlah sel syaraf otak manusia pada umumnya sekitar 1 triliun
sel. Yang membedakan antara jenius dengan orang biasa adalah banyaknya sel
syaraf yang difungsikan. Sel syaraf otak akan banyak berfungsi jika semakin
banyak cabang sel yang tumbuh. Manusia pada umumnya baru menggunakan 1-3 persen
sel syaraf otak, sementara orang jenius bisa menggunakannya hingga 8 persen. Sebagai
ukuran, seseorang baru menggunakan 1 persen otaknya bila mampu mengingat 13
deret angka sekaligus.
Lebih
jauh, olahraga juga mampu menghindarkan dari resiko kanker payudara. Secara
umum, aktivitas yang menguras kalori seperti olahraga dapat menghindarkan
seseorang dari sakit jantung, kanker dan penyakit degeneratif lainnya.
Alasan ke-95: Perintah berkerja keras bukan bermaksud memberatkan
Pada
hakekatnya, Islam memudahkan, dan bukan membebani. Dalam satu hadits, nabi
menyatakan: Sesungguhnya Allah SWT. tidak
mengutusku untuk mempersulit atau memperberat, melainkan sebagai seorang
pengajar yang memudahkan [8].
Islam mempunyai karakter sebagai agama yang penuh kemudahan seperti telah
ditegaskan langsung oleh Allah SWT: Allah menghendaki kemudahan bagi kamu, dan tidak menghendaki kesukaran bagi
kamu (Al Baqarah: 185).
Selanjutnya juga disebut bahwa: Kami
tidak menurunkan Al Quran kepada kamu supaya kamu menjadi susah (Thaahaa: 2).
Prinsip kemudahan
tersebut termanifestasi dalam setiap syariatnya. Menurut seorang ulama, hakikat
ajaran Islam semuanya mengandung rahmat dan hikmah. Kalau ada yang keluar dari
makna rahmat menjadi kekerasan, atau keluar dari makna hikmah menjadi
kesia-siaan, berarti itu bukan termasuk ajaran Islam. Itu tergolong kesalahkaprahan.
Ada beberapa
prinsip yang secara kuat mencerminkan betapa Islam merupakan agama yang mudah,
di antaranya adalah: pertama,
menjalankan syariat Islam boleh secara gradual (bertahap), misalnya dengan
mendahulukan yang pokok-pokok dulu sebelum amalan-amalan sunah. Kedua, anjuran untuk memanfaatkan rukhshah
(keringanan), misalnya bagi yang tidak kuat shalat berdiri dianjurkan untuk
shalat sambil duduk. Ketiga, Islam tidak mendukung praktek beragama yang
menyulitkan berupa tindakan penyiksaan
diri sendiri, misalnya berjalan kaki naik haji ke Mekkah padahal tersedia
berbagai kendaraan. Rasulullah SAW sendiri dalam kesehariaannya, ketika harus
menentukan antara dua hal, beliau selalu memilih salah satunya yang lebih
mudah, selama tidak termasuk dalam dosa [9].
Sifat-sifat
ajaran Islam di antaranya ialah mudah, logis, dan praktikal. Mudah artinya konsep
ajaran Islam mudah difahami, tidak mempunyai kerahasiaan kepada umum, dan jauh dari
berrumit-rumit. Penekanan ajarannya jelas dan nyata berasaskan akal dan logika.
Tujuan ajarannya jelas untuk mencari keamanan dan kesejahteraan hidup dunia dan
akhirat.
Logis
artinya akal merupakan wasilah kepada
sesuatu keputusan ataupun menjadi hakim dalam banyak perkara yang dilakukan.
Penggunaan akal menjadi sumber utama daripada aqidah. Melalui akal juga lah
terjadinya perkembangan ilmu. Jika Islam tidak menghargai akal, tidak akan
muslim dituntut menggali ilmu. Memahami ilmu jelas pakai akal, tak bisa lain.
Sedangkan
praktikal artinya ajaran Islam bersifat realitas dan harus dicapai secara
praktikal. Beragama berarti mempraktekkan, bukan hanya faham, mengerti dan sebatas
memutar-mutar konsep dan teori belaka.
Alasan ke-96: Karena kerja yang ikhlas akan mencapai surga dunia
Dari satu tulisan Krishan
Chopra “The Mystery And Magic of Love”,
ia menulis: “Heaven and hell are states
of mind, different planes of consciousness”. Apa yang kita sebut dengan “surga”
dan “neraka” sebenarnya tidak lebih dari konstruksi pikiran. Ini tentu bukan surga yang sebenarnya, tapi penamaan
untuk senang dan susah, lebih kurang. Tapi memang, sebagian besar penglihatan
kita sebenarnya diproduksi pikiran dan kesadaran [10].
Sebagian orang mengukur
kebahagiaannya dengan sukses di dunia semata, sementara akhiratnya
terbelengkalai. Ada juga yang mengukur kebahagiaan dengan amal-amal akhirat
saja, sedang kehidupan duniawinya diabaikan. Keduanya tidak tepat. Yang ideal adalah
sukses di dunia sebagai bagian dari sukses di akhirat. Caranya adalah dengan
menjadikan semua aktifitas duniawi kita memiliki nilai-nilai kesuksesan pula
menurut ukuran “akhirat”. Berbagai aktivitas dan prestasi yang sepertinya
duniawi an-sich, bila dijalankan
dengan syariah meliputi niat, tata cara, dan akibatnya; otomatis akan menjadi prestasi akhirat pula.
Ibadah ghairu mahdhah yang dijalankan dengan tepat dan ikhlas adalah
tabungan untuk akhirat. Karena kita menjalankan dengan ikhlas, maka tak ada
beban. Semuanya menyenangkan. Itulah surga. Jadi, semenjak di dunia pun kita
sudah bisa memperoleh “surga”.
Mencari mata pencarian adalah
aktivitas dunia sekaligus akhirat. Menghidupi anak-isteri dengan kerja halal
dan diridhoi Allah tentulah sebuah aktivitas akhirat. Abul A’la Maududi [11]
memposisikan dunia dengan akhirat sebagai proses beriringan. Tanpa berkeja
keras untuk memenuhi kehendak Allah dalam kehidupan kini, kita tidak bisa
menuai panen apapun di akhirat nanti.
Surga di dunia bisa didapatkan misalnya pada
sebuah keluarga yang mawahdah warahmah.
Suami, isteri dan anak-anak mencari dan menemukan ridho-Nya, berjuang melalui
jalan-Nya, bernaung di bawahnya-Nya, dan beraktivitas apapun sesuai panduan dan
hanya karena Allah.
Mengalami musibah, misalnya sakit,
jika bisa disikapi dengan tepat pun dapat menjadi ladang akhirat. Dengan sabar
dan ikhlas, hilanglah semua siksaan, kesal, gerutu dan semacamnya. Rasulullah
SAW bersabda: Tidaklah kesulitan dan
sakit menimpa seorang muslim, tidak juga kegalauan, kesedihan, duka dan beban,
hingga duri yang mengenai kakinya, kecuali menjadi penebus sebagian dari
kesalahan-kesalahannya [12].
Contoh
lain, prihal menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah adalah satu karya
dan prestasi duniawi yang penting. Dengan berilmu orang akan memiliki beragam
keahlian, yang dengannya ia menopang tuntutan hidupnya di dunia. Kita pun harus
menjadikannya sebagai kesuksesan akhirat dengan cara bersabar menekuni ilmu
kita hingga taraf ahli, mengajarkannya, serta memanfaatkannya untuk kebaikan
dengan ikhlas. Bukankah ilmu-ilmu yang diajarkan tetap mengalirkan pahala ke
kubur kita.
Muslim diperintahkan sebagai
orang yang harus berada di garis terdepan untuk memakmurkan bumi (lihat
misalnya surat Al Baqarah: 29 dan Al Mulk: 15). Muslim perlu berilmu untuk melindungi
hutan, menjaga sumberdaya air, memaksimalkan kekayaan laut, dan memperbaiki kesehatan
masyarakat misalnya. Semua butuh teknologi, dan semua butuh ilmu.
Allah SWT tidak tidur, dan Ia menjamin
perkerja keras yang ikhlas akan bahagia. Dan
adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan (Al Qori
'ah: 6-7). Ibadah yang dilaksanakan dengan benar dengan tepat, ibadah mahdhah
dan ghairu mahhdah tentunya, pasti membuahkan hasil dalam kesuksesan hidup,
karena Allah menjamin rezeki dan
kemakmuran orang beriman (Al Araf: 96, Hud: 52, dan Al Maidah: 66) [13].
Alasan ke-97: Karena
ikhlas akan mewujudkan surga di dunia
Ikhlas maknanya adalah bahwa seseorang
beribadah – seluruh aktivitas tentunya – semata-mata untuk bertaqarrub
(mendekatkan diri) kepada Allah dan mendapatkan ridha-Nya. Bukan untuk meraih syahwat
duniawi yang dangkal. Bukan pula untuk popularitas dan puji-puja manusia. Bahwa
karena pretasinya ia dipuji, itu baik dan jadikan lah sebagai media dakwah.
Dalam sinetron “Kiamat Sudah
Dekat”, diceritakan bagaimana tokoh Fandy dibuat bingung karena Haji Romli
menyuruhnya mencari ilmu ikhlas ketika ia mengutarakan niatnya untuk mengawini
Sarah yang kalem dan cantik itu. Memahami, dan selanjutnya mencapi ikhlas
tidaklah mudah. Sebagian ulama Salaf berkata: tidak pernah diriku berjuang melawan sesuatu melebihi perjuangan menuju
ikhlas.
Kunci
ikhlas ada di hati. Itulah segumpal daging terpenting dalam tubuh manusia. Hati
adalah pangkal segala kebaikan dan keburukan. Dan obat hati yang paling mujarab
hanyalah “ikhlas”. Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman [14]. Benar
atau salahnya beragama tergantung ikhlas atau tidaknya kita. Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Al An’am: 162). Rasulullah
SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tidak
menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya. Imam
Syafi’i pun memberi nasihat. Jika engkau
berijtihad dengan kesungguhan untuk membuat seluruh manusia suka, itu tidak
akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih. Orang yang ikhlas
adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja. Tidak ada riya.
Orang yang ikhlas tidak akan mudah menyerah dan kecewa. Dalam tiap gerak,
semboyannya adalah Allahu
Ghayaatunaa (Allah tujuan kami). Keberhasilan tidak lagi pada
ukuran-ukuran kuantitas murahan. Tak ada kata gagal dalam pandangan ini, karena
ridho Allah yang jadi ukuran. Proses lebih utama dari hasil.
Tahun 2006 terbit sebuah buku yang sangat menarik: ”Quantum
Ikhlas” [15].
Dengan ikhlas pembaca dituntun menuju kunci rahasia pertumbuhan diri terbaik di
dunia. Menurut penulisnya, resep ini merupakan hasil studi selama 20 tahun. Dengan
kecanggihan teknologi kuantum untuk mengakses zona keikhlasan Anda, akan menemukan
potensi luar biasa dari fitrah Anda yang sejati. Dijanjikan kesempurnaan hidup untuk
yang mau mengamalkan isi buku ini.
Kebahagiaan hakiki dan
sejati bukan sekadar kenyamanan hidup semata. Hanya dengan melakukan internal-shift yaitu pergeseran posisi pandang di dalam, maka hidup Anda otomatis berubah di luar. Ini
dicapai dengan bantuan teknologi gelombang otak Digital Prayer Alphamatic. Buku ini menjelaskan mengapa sikap
ikhlas sangat diperlukan dalam hidup ini, bagaimana mengenali rasa-nya dan cara-cara
mencapainya.
Dalam kondisi ikhlas —
yang sekarang telah dibuktikan secara ilmiah — manusia justru akan menjadi
sangat kuat, cerdas dan bijaksana. Kita bisa berpikir lebih jernih, mampu menjalani hidup
dengan lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan. Bahkan hubungan kita
dengan siapa pun akan terjalin semakin menyenangkan.
Ini telah menggeser fokus pengembangan diri dari proses
yang berbasis pikiran dan kinerja otak menuju proses yang lebih berbasiskan
perasaan dan kinerja jantung. Sebuah proses pengembangan diri yang menggabungkan
kekuatan sains dan motivasi ketuhanan (spiritual). Suatu proses yang mampu
menggabungkan kekuatan IQ-EQ-SQ secara cerdas, imiah dan efektif. Quantum Ikhlas adalah sebuah metode sukses
paripurna yang dengan sejuk memadukan kekuatan budaya timur dan barat. Kekuatan
ilmu pengetahuan terkini seperti neuroscience, quantum
physics, evolutionary biology, chaos theory, brain science dan science of the mind; dikawinkan dengan tuntunan bijak
falsafah hidup dan keagamaan. Ini yang membuat proses pencapaian kesuksesan
menjadi lebih sederhana sekaligus menenteramkan.
Dalam proses ini, pertama berlangsung upgrade
hardware agar gelombang otak kita selalu baik sehingga apa yang
kita inginkan dapat tercapai. Kedua dilanjutkan dengan upgrade sofware
yaitu saat pikiran dan perasaan selalu berpikiran positif dan selalu fokus
dengan hal-hal yang baik.
Alasan ke-98: Karena Anda bisa menjadi sufi sekaligus manajer yang
sukses dalam waktu bersamaan
Saat ini
ada trend dimana berkerja keras menjadi kenikmatan. Bukan lagi siksaan. Hal ini
dijumpai pada kalangan eksekutif di perusahaan-perusahaan nasional dan dunia.
Dua orang peneliti, Gay Hendricks dan Kate Ludeman [16],
menemukan lebih banyak orang-orang suci, mistikus, atau sufi di
perusahaan-perusahaan besar atau organisasi-organisasi modern; bukan di wihara,
kuil, gereja, atau mesjid. Hampir semua pengusaha dan eksekutif
perusahaan-perusahaan sukses di AS yang diteliti oleh kedua penulis buku ini
memiliki sifat-sifat yang biasanya dimiliki oleh para mistikus. Mereka sangat
menjaga etika dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual. Mereka menghadirkan
hati dan jiwa mereka dalam bekerja. Hendricks dan Ludeman menyebut mereka
“Mistikus Korporat”. Merekalah pemimpin, eksekutif, dan pengusaha kaliber dunia
yang tidak hanya sukses secara bisnis, melainkan juga meraih semuanya itu tanpa
mengorbankan keseimbangan dan keselarasan hidup. Mereka orang-orang yang sejahtera, secara finansial dan spiritual.
Mereka
disebut sebagai "sufi kota". Mereka
mengenakan seuntai dasi dan bertakhta di perusahaan-perusahaan besar, tidak
lagi di rumah-rumah ibadah [17].
Berbeda dengan sufi ortodoks dan konvensional, sufi kota relatif terbuka,
terpelajar, berpikiran rasional, kritis, dan inklusif di tengah perbedaan.
Maklum, sufi kota ini diisi kalangan profesional, eksekutif sukses, pemimpin,
dan pengusaha. Hendricks dan Ludeman dalam The Corporate Mystics, yang telah
menyelenggarakan pelatihan kepada eksekutif papan atas selama lebih dari 25
tahun, membuat sebuah kesimpulan menarik: successful corporate leaders of
the twenty first century will be spiritual leaders. Pemimpin perusahaan
yang sukses di abad ke-21 akan menjadi pemimpin spiritual yang sukses.
Trend sufisme dan kebangkitan
spiritual di kota dan perusahaan besar telah agak lama menarik perhatian. Di
tingkat dunia, sebanyak 67 ribu pegawai Pacific Bell of California telah
mengikuti pelatihan spiritual. Demikian pula dengan perusahaan kelas dunia
seperti Procter & Gamble, TRW, Ford Motor Company, AT&T, IBM, dan
General Motors. American Express, Bank Indonesia, Pertamina, dan BNI di Jakarta
pun mengadakan Training Spiritualitas. Pelatihan Spiritual dan Pelatihan
Kepemimpinan Pribadi Muslim. Pada spektrum lain, sufisme kota juga menggejala
dengan begitu maraknya komunitas spiritual (spiritual community), dari
Brahma Kumaris, Beshara, New Age, Metafisika Study Club, Anand Ashram, dan
lain-lain. Juga tersaji pula hidangan spiritual yang siap santap, dari
meditasi, reiki, chakra, yoga, kundalini, shambhala, hingga menu-menu tasawuf
positif. “Mabuk spiritualitas” juga banyak menggejala di kalangan bintang
Hollywood, demikian pula dengan semarak spiritual di jagat maya yang mudah kita
temukan dalam bentuk grup-grup dan situs-situs internet.
Alasan ke-99: Berkerja
sajalah, biarlah Allah yang tetapkan hasilnya.
Bukan maksud saya untuk
mengatakan berkerja sajalah sesukanya. Satu pekerjaan memiliki hasil yang
beragam, multi output. Berkerja jangan hanya menargetkan satu output, dan
terlalu yakin bahwa output yang akan anda dapat adalah sebagaimana output yang
anda inginkan sejak awal. Banyak fakta, dalam bekerja Allah SWT “menunjukkan”
sesuatu yang semula anda tidak akan sangka akan temukan. Ketidaksengajaan ini
menghasilkan sesuatu yang lebih.
Kekeliruan tidak selalu
menimbulkan dampak negatif. Menurut jaya Suprana [i],
kita sudah terbiasa menganggap kekeliruan selalu berdampak negatif, merugikan,
bahkan mencelakakan; namun sebenarnya, kekeliruan tidak selalu negatif, sebab
ada juga kekeliruan yang berdampak positif, konstruktif, menguntungkan, bahkan
bermanfaat bagi umat manusia. Kekeliruan positif disebut sebagai serendipiti,
sebuah istilah yang dipetik dari sebuah mitologi Persia kuno yang berkisah
tentang tiga pangeran Kerajaan Serendip (kini: Sri Lanka) yang berperilaku
serba keliru, namun malah berhasil membangun negara dan bangsanya menjadi
makmur-sejahtera. Maka, sesuai nama sang kerajaan tiga pangeran serba keliru
itu, perilaku keliru yang berdampak positif dan konstruktif, disebut
Serendipiti.
Suasana serendipiti banyak
mewarnai kisah penemuan berbagai jenis makanan dan minuman. Minuman teh
ditemukan akibat air yang direbus dalam panci lupa ditutup, hingga rontokan
daun teh masuk ke dalamnya. Roti dalam
bentuk menggembung seperti sekarang ini, termasuk roti tawar, adalah
”kecelakaan”. Semula bentuk roti datar-datar saja seperti martabak, sampai pada
suatu hari seorang budak di Mesir yang bertugas membuat roti, seperti biasa
membuat adonan tepung dan air lalu meletakkannya ke dalam oven. Karena lupa
menyalakan api oven, adonan menggembung hampir dua kali lipat, dan akibat udara
panas di dalam oven, adonan meragi. Karena si budak bingung, cepat-cepat
memasang api panggangan dengan harapan ukuran roti susut kembali. Ternyata
adonan roti makin menggembung dan telanjur matang dengan warna kulit kecoklatan
mulus mengkilat. Namun ternyata sang majikan dan segenap keluarga nikmat
melahapnya.
Alexander Fleming melakukan
penelitian bakteri staphylococcus di
laboratorium Rumah Sakit St. Mary, London. Akibat teledor, sekelompok kultur
bakteri tercecer dan terlupakan. Beberapa saat kemudian, Fleming menemukan kembali
budaya bakteri tercecer itu, namun celaka, ternyata sudah menjamur. Jengkel
atas kekeliruannya, Fleming ingin membuang budaya yang dianggap sudah mubazir
itu. Namun warna kehijauan kultur kadaluwarsa itu menarik perhatian Fleming dan
iseng-iseng meneliti lebih jauh. Ternyata hasil penelitian Fleming melahirkan
salah satu obat terpenting dalam sejarah peradaban dan kebudayaan umat manusia
yaitu penicillin. Kekeliruan seupa juga di alamai Pierre yang menemukan
uranium.
Intinya adalah, bahwa Allah SWT
tidak tidur saat anda bekerja. Ia akan tentukan hasil apa yang anda akan
peroleh, bahkan ia tentukan pula hasil-hasil besar yang justeru anda tidak
pernah duga. So, bekerja sajalah kawan, serahkan hasilnya kepada Allah.
”Sajak Seorang Tua untuk
Istrinya” (Rendra)
Hidup
tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh. Hidup adalah untuk mengolah hidup,
bekerja membalik tanah, memasuki rahasia langit dan samodra, serta mencipta dan
mengukir dunia.
Kita
menyandang tugas, kerna tugas adalah tugas. Bukannya demi sorga atau neraka.
Tetapi demi kehormatan seorang manusia.
Kerna
sesungguhnyalah kita bukan debu, meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu.
Kita
adalah kepribadian, dan harga kita adalah kehormatan kita. Tolehlah lagi ke
belakang, ke masa silam yang tak seorang pun kuasa menghapusnya....
Jika kerja dijalankan secara
seksama, maka jangan kaget dengan hasilnya. Satu buku berhasil mengumpulkan
daftar orang-orang sukses yang sangat mencengangkan karena secara teori
semestinya itu tak mungkin[ii], misalnya ada bankir yang buta laporan
keuangan, musisi sukses yang belajar gitar dari kuli bangunan, pelawak yang tak
lucu, perancang busana yang tak bisa membuat pola, pebasket profesional
bertubuh pendek, dan pianis berjari dua.
Kisah ”si Bodoh” Forrest Gump
saya kira relevan dalam konteks ini. Forrest Gump adalah sebuah film drama
tahun 1994 berdasarkan novel tahun 1986 oleh Winston Groom. Film ini
sukses secara komersial dan menjadi film terlaris di Amerika pada tahunnya. Dari
13 nominasi Academy Awards, ia memenangkan enam di antaranya.
Dalam film ini diceritakan tentang seorang pria dengan IQ 75 dan epik perjalanan
hidupnya. Ia bertemu dengan tokoh-tokoh bersejarah, mempengaruhi budaya pop,
dan bahkan turut di dalam peristiwa-peristiwa bersejarah penting.
Forrest Gump kecil harus
memakai penopang kaki agar mampu berdiri tegak. Ia sering diejek dan diganggu kawan-kawannya
karena kecerdasannya yang di bawah rata-rata. Untuk menghindar ia selalu
berlari dan berlari. Ini yang menjadikannya sukses. Berkat itu ia memiliki kemampuan lari yang hebat.
Di perang Vietnam ia berjasa menyelamatkan teman-teman peletonnya dengan
kemampuan lari cepatnya. Saat penyembuhan dari tembakan peluru yang bersarang
di bokongnya ia menemukan kemampuan terpendamnya dalam pingpong
sehingga menjadi atlet tenis meja yang berhasil. Karena diputus cintanya, ia
lalu berlari mengelilingi Amerika Serikat selama lebih dari tiga setengah
tahun, dari ujung ke ujung, dan lalu diliput media dan terkenal.
Ia
selalu menjalankan kerjanya dengan tekun tanpa berfikir akan memperoleh apa. Dengan
temannya Bubba misalnya ia sukses menjadi nelayan penangkap udang, meskipun
sebelumnya tidak tahu apa-apa. Salah satu kutipan kata-katanya yang menarik adalah:
“Mama always said life was like a box chocolates.
You never know you’re gonna get”. Forrest Gump sukses pada apapun yang dia geluti
dengan modal keluguan dan kesederhanaannya memandang hidup. Ia hanya tahu
menjalankan hidupnya tanpa banyak berfikir.
[i] Jaya Suprana. ”Serendipiti: Kekeliruan Positif”. Majalah Intisari, Maret 2001.
[ii]
Genia Sembada. 2009. The Power of Nekat: Senjata Ampuh untuk Orang Biasa Mearih
Sukses. Pustaka Bina Swadaya, Jakarta. Cetakan 1 Juni 2009.
Alasan ke-100: Karena otot yang aktif lebih menyehatkan
Sekitar 40 persen
berat dari tubuh kita adalah otot. Ia ada untuk digerakkan. Semakin digerakkan
ia semakin sehat.
Otot adalah
sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi untuk
menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang disadari maupun yang tidak. Tubuh
manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka [20].
Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah
lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat pada
tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan
satu berkontraksi dan lawannya relaksasi, sehingga otot bisa menggerakan
berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun
diluruskan.
Otot manusia
bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan
bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek, maka tulang yang
dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam
otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang ke satu arah tertentu. Untuk kembali
ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus
ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang
merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk satu gerakan bolak balik
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara
kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. Otot
antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang
berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi, otot kedua berelaksasi;
sehingga menyebabkan tulang tertarik atau terangkat, atau sebaliknya. Contoh
gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan
bawah. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep
berelaksasi. Sebaliknya, untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Otot sinergis
menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah.
Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Contohnya adalah
gerak tangan menengadah dan menelungkup. Gerak ini terjadi karena kerja sama
antara otot pro nator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Otot yang aktif
menyehatkan, termasuk kesehatan fikiran dan jiwa. Demikialah konsep “Active Living”. Saat ini activve living sedang menjadi trend,
bahkan ada lembaga riset khusus untuk mengembangkan ini misalnya lembaga Robert
Wood Johnson Foundation Active Living: Building
the Evidence to Prevent Childhood Obesity and support Active Communities. Kita
dengan mudah menemukan buku, majalah, dan puluhan situs internet yang
menjadikan ini sebagai topiknya.
Active living adalah upaya untuk senantiasa aktif secara fisik setiap
hari [21].
Untuk menjalankan active lifestyle,
walau banyak cara, namun kunci utamanya adalah ‘bergerak’. Gunakan setiap
kesempatan untuk menggerakkan dan meregangkan tubuh, meraih, mengangkat,
memikul, mendorong, menjinjing dan seterusnya. Beberapa tips yang dianjurkan
misalnya adalah memarkir mobil jauh dari pintu gedung, berjalan tegak, berpartisipasi dalam kegiatan
fisik aktif berkelompok, membersihkan rumah, jangan gunakan remote control untuk TV, berdiri saat menelepon, memilih naik tangga
dibanding lift, dan mengurangi menonton televisi.
Seseorang yang
aktif akan dapat mencapai tingkat kesehatan yang baik karena terpeliharanya
kesehatan tulang, otot dan persendian serta tercapainya kapasitas daya tahan
jantung dan paru yang baik. Kerja otot rangka membutuhkan sejumlah energi dari
hasil metabolisme makanan. Aktivitas fisik berkontribusi terhadap keseimbangan
energi harian, sehingga dapat berperan dalam pengendalian berat.
Bahwa bergerak
fisik yang cukup sangat penting untuk kesehatan sudah ribuan tahun kita tahu.
Hippocrates, bapak dunia kedokteran menyebut: If we could give every individual the right amount of nourishment and
exercise, not too little and not too much, we would have found the safest way
to health. Menurut American College of Sports Medicine, aktivitas fisik per
minggu yang direkomendasikan untuk orang dewasa agar sehat dan bugar meliputi
3-5 hari latihan aerobik, 2-3 sesi latihan kekuatan, dan 2-3 sesi latihan
kelenturan. Organisasi WHO mencanangkan gerakan Move for Health pada tahun 2002, yang berisi rekomendasi utama
setidaknya 30 menit aktivitas fisik sedang dilakukan secara reguler selama 5
hari seminggu. Ini bagus untuk menurunkan risiko beberapa penyakit menular
tertentu.
Gerak fisik anak
yang optimal pada selang umur 2-5 tahun pun sangat penting untuk kemampuannya
di masa depan. Berbagai bentuk permainan pada umur ini akan melatih motor
sensoriknya. Banyak gerak melatih koordinasi antara visual, sensorik dan motoriknya
dengan baik. Dengan banyak bergerak, koordinasi antara sistem syaraf akan
sempurna. Ini meningkatkan kemampuan menulis dan membaca anak nantinya. Dan,
ini pun menjauhkannya dari obesitas. Dengan bermain pula, kemampuan emosi anak
akan terasah. Anak belajar mengungkapkan rasa senang, bahagia, sedih, dan
marah.
Jadi, jangan
terlalu mengekang anak yang “lasak”.
Memang merepotkan yang mengasuhnya, tapi manfaatnya begitu positif.
Alasan ke-101: Karena mimpi
tidak terwujud dengan sendirinya
“Jangan berhenti bermimpi, karena orang seperti kita hanya bisa hidup
dengan memperjuangkan mimpi”. Demikian fatwa Arai,
teman Ical dalam novel ”Laskar Pelangi”. Itulah, kenapa sebuah batu yang besar
dan tebal dapat dilobangi oleh tetesan air. Kenapa? Karena ia melakukannya,
bukan memikirkannya saja.
Kemana dan
bagaimana rupa mimpi kita mestinya? Sutan Takdir Alisyahbana (STA) melontarkan idenya
yang berani soal arah kemajuan budaya bagi Indonesia. STA pada tahun 1935
dengan tegas menyebutkan: Barat, ke
Baratlah, Indonesia harus melihat dan belajar jika ingin maju [22].
STA melontarkan idenya itu pada usia 27 tahun.
Puisi STA ”Menuju
Ke Laut” mentamsilkan ini. "Kami
telah meninggalkan engkau, Tasik yang tenang, tiada beriak, diteduhi gunung
yang rimbun dari angin dan topan...''. Ini simbol dari sikap yang tegas
untuk meninggalkan kultur Indonesia yang menurutnya antiintelektual dan
antimaterialisme [23].
Untuk Islam, Ia ingin umat Islam maju dan keluar dari keterbelakangan.
Nilai-nilai Barat berupa individualis, materialisme, dan egoisme penting karena
ia adalah ”api”. Api perlu untuk memasak nasi. Kita memakan nasinya, bukan
apinya; demikian alasannya.
Sebaliknya bagi
Ki Hajar Dewantara dan Sanusi Pane, Timur adalah arah kemajuan budaya yang
harus dipertahankan Indonesia mendatang. Demikian pula dengan Muhammad Yamin yang
mengajak kita kembali ke belakang saat kita pernah mengalami kejayaan pada masa
lampau. Ini lah yang lalu melahirkan polemik kebudayaan dulu.
Sekarang
bagaimana? Tampaknya kita belum punya “Indonesian Dream” yang jelas yang bisa
kita pedomani secara kolektif.
******
[1] Masassya, Elvyn G. 200. Belajar dari Orang Kaya. Kompas 22 Maret
2009.
[2]
Sirsaeba, Anif. 2005. Berani Kaya, Berani Taqwa: 15 cara menambah pundi-pundi
kekayaan berdasar Al Quran dan Sunnah. Penerbit Republika, Jakarta. Hal 234.
[4] Nurchasanah. 2008.
“Pengaturan Kasta Pada Lebah”. http://nurcha.wordpress.com/.......
[8]
Hadits riwayat HR. Muslim dari Aisyah RA.
[9]
Hadits riwayat HR. Bukhâri dan Muslim.
[11] Abul A’la Maududi.
1985. Menjadi Muslim Sejati. Mitra Pustaka. Bagian Pengantar oleh Khurram
Murad. Hal 19.
[12]
Hadits dari HR. Bukhori dan Muslim, dari Abu Said dan Abu Hurairah.
[13]
Abul A’la Maududi. 1985. Menjadi Muslim Sejati. Mitra Pustaka. Bagian Pengantar
oleh Khurram Murad. Hal 26 dan 34.
[15]
Erbe Sentanu. 2006. Quantum Ikhlas: Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati. Penerbit
Katahati Institute, PT Elexmedia Komputindo. www.quantumikhlas.com
[17] Ahmad Najib Burhani. Sufisme Kota, Berpikir Jernih Menemukan Spiritualitas
Positif Jakarta: Serambi, September 2001.
[18] Jaya Suprana. ”Serendipiti: Kekeliruan Positif”. Majalah Intisari, Maret 2001.
[19]
Genia Sembada. 2009. The Power of Nekat: Senjata Ampuh untuk Orang Biasa Mearih
Sukses. Pustaka Bina Swadaya, Jakarta. Cetakan 1 Juni 2009.
[23]
Azyumardi Azra dan Asvi Warman Adam pada diskusi ”Menyongsong Satu Abad Sutan
Takdir Alisjahbana” di Jakarta, 21 Februari 2006.